Find Us On Social Media :

Pemerintah Pastikan Jaringan Palapa Ring Sudah Siap Beroperasi

By Adam Rizal, Minggu, 15 September 2019 | 17:00 WIB

Proyek Palapa Ring Indonesia Tengah Sudah Rampung dan Siap Tawarkan Kecepatan Internet 30 Mbps

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara memastikan jaringan telekomunikasi Palapa Ring sudah dapat beroperasi di seluruh wilayah Indonesia.

"Kalau peresmian, itu hanya momentum, yang penting sudah bisa dipakai," kata Rudiantara, di Tangerang, Banten, Jumat, saat menjawab pertanyaan tentang peresmian Palapa Ring.

Kominfo, lanjut Rudiantara, sudah menguji coba Palapa Ring pada akhir Agustus melalui uji coba panggilan video dari Nunukan, Kalimantan Utara ke Asmat, Papua.

Pemerintah menyelesaikan pembangunan infrastruktur Palapa Ring Timur sejak pertengahan Agustus lalu dan memastikan kesiapan operasional Palapa Ring Timur hingga pekan ketiga September.

Sebelumnya, Rudiantara menyatakan kementeriannya akan melakukan stabilisasi dan integrasi jaringan Palapa Ring Tengah dan Palapa Ring Barat pada Agustus.

Pemerintah membagi infrastruktur Palapa Ring di Indonesia menjadi paket Barat, Tengah, dan Timur berdasarkan letak geografis.

Palapa Ring Barat, yang sudah selesai sejak Maret 2018, menjangkau Riau, Kepulauan Riau hingga Pulau Natuna sepanjang 1.730 kilometer di laut dan 545 kilometer di darat.

Palapa Ring Tengah meliputi Kalimantan, Sulawesi dan Maluku Utara. Sedangkan Palapa Ring Timur menjangkau wilayah Nusa Tenggara, Maluku, Papua Barat dan pedalaman Papua.

Baca Juga: Selamat! Tim Esports Garena Free Fire Indonesia Juara FFAI 2019

Tantangan

Rudiantara mengungkap kendala pemerintah membangun satelit Palapa Ring Paket Timur. Menurut dia, memasang Palapa Ring di timur lebih sulit ketimbang paket barat dan tengah.

Karena itulah, pembangunannya juga lebih lama. Hal tersebut disampaikan Rudiantara dalam video conference dengan Bupati Asmat, Elisa Kambu, dari Nunukan, Kalimantan Utara, Sabtu.

"Pembangunan Palapa Ring timur memang paling sulit, paling lama, dan mahal," ujar Rudiantara dalam video conference tersebut.

Di Papua dan Papua Barat, pemerintah membangun jaringan di 41 kabupaten. Pemerintah menemui sejumlah kendala, karena banyaknya tower yang dibangun di medan yang sulit.

Rudiantara mengatakan, ada 52 tower yang harus dibangun di gunung Papua. Sebanyak 28 lokasi di antaranya ada di ketinggian 2.500-3.500 meter di atas permukaan laut.

"Tidak ada jalan setapak. Angkut semua besi, angkut orang, angkut air, bangun konstruksi semua dibawa pakai heli," kata Rudiantara.

Namun, kata Rudiantara, tak ada kata mahal untuk membangun wilayah terpinggir demi menyatukan Indonesia.

Baca Juga: Terminal 2 Traveloka jadi Terminal Bandar Udara Kolaboratif Pertama