Halodoc resmi menandatangani MoU (Memorandum of Understanding) dengan BPJS Kesehatan untuk mengembangkan layanan kesehatan berbasis digital.
Melalui kerja sama ini, kedua belah pihak akan bersama-sama menggabungkan keahliannya guna memperluas akses dan layanan kesehatan secara digital bagi masyarakat, terutama peserta BPJS Kesehatan.
Rudiantara selaku Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), mengatakan, “Kita harus menciptakan ekosistem digital di sektor kesehatan yang kondusif dan inklusif bagi berbagai lapisan masyarakat di seluruh penjuru Indonesia. Untuk itu, saya sangat mendukung sinergi yang dilakukan oleh Halodoc bersama dengan BPJS Kesehatan ini.”
Saat ini, Halodoc telah tumbuh dan berkembang secara cepat dalam memberikan layanan kesehatan berbasis digital ke berbagai wilayah di Indonesia
Tercatat, lebih dari 50% pengguna Halodoc merupakan penduduk luar pulau Jawa, dan 74% di antaranya tinggal di luar Jakarta dan Surabaya.
Terkait kerja sama ini, Jonathan Sudharta selaku CEO, Halodoc, mengungkapkan, “Kerja sama bersama BPJS Kesehatan ini membuka kesempatan bagi kami guna memperluas akses dan layanan kesehatan yang tak hanya terpusat di kota-kota besar melainkan menjangkau masyarakat di daerah terpencil, terlebih mengingat BPJS Kesehatan memiliki basis pengguna terbesar di Indonesia.”
Baca Juga: Simak Online dan Halofina Berhasil Jadi Pemenang di Kompetisi Startup Ini
Sementara itu, Dr. Ir. Wahyuddin Bagenda, MM, Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan, menjelaskan, “Pemanfaatan teknologi dalam layanan BPJS Kesehatan telah menjadi fokus kami sejak beberapa tahun belakangan, guna mengoptimalkan kualitas layanan kami. Salah satunya adalah Mobile JKN yang merupakan transformasi digital dari layanan administrasi kepesertaan yang selama ini dilakukan di kantor cabang."
"Melalui penggabungan keahlian dari Halodoc di bidang teknologi, kami berharap dapat melengkapi pengalaman pengguna akan fasilitas kesehatan dengan lebih inklusif, efisien, dan efektif," tambahnya.
Upaya Optimalisasi
Sebagai catatan, per September 2019, jumlah peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) telah mencapai lebih dari 221 juta jiwa.
Berdasarkan data tersebut, artinya lebih dari 83% total populasi penduduk Indonesia sudah terlindungi program jaminan kesehatan.
Untuk menjawab kebutuhan peserta JKN-KIS, selain Mobile JKN, BPJS Kesehatan telah melakukan optimalisasi kanal Mobile Customer Service (MCS) guna memudahkan dan mendekatkan peserta mengakses pelayanan administrasi tanpa harus datang ke kantor cabang.
MCS ini bisa dimanfaatkan peserta maupun masyarakat yang ingin mendaftarkan atau ingin mendapatkan informasi lebih banyak tentang Program JKN-KIS.
Lebih lanjut, pada tahap awal kerjasama ini, peserta JKN-KIS akan mendapatkan akses dan layanan kesehatan secara digital Halodoc, seperti konten promosi kesehatan, yang terintegrasi dengan aplikasi Mobile JKN BPJS Kesehatan.
“Melalui kerjasama ini juga diharapkan turut mampu mengentaskan disparitas antara jumlah penduduk dengan fasilitas dan layanan kesehatan di Indonesia,” pungkas Jonathan.
Baca Juga: Ubiklan Kenalkan Media Iklan Barunya yang Berkonsep Human Billboard