Find Us On Social Media :

Nih! Prediksi Booking.com Terhadap Tren Traveling di Tahun 2020

By Indah PM, Minggu, 13 Oktober 2019 | 18:00 WIB

Booking.com memprediksi, di tahun depan traveling bersama kakek nenek akan menjadi salah satu tren.

Memasuki tahun baru dan dekade baru, kebutuhan, perilaku, dan keinginan yang berkaitan dengan travel juga terus berubah.

Memiliki misi untuk mempermudah semua orang menjelajahi dunia, Booking.com memprediksi, di tahun 2020 akan menjadi tahun yang semakin penuh dengan eksplorasi.

Berdasarkan riset yang dilakukan terhadap lebih dari 22.000 traveler di 29 market, serta wawasan dari 180 juta ulasan tamu terverifikasi, Booking.com menemukan tren travel yang akan muncul di tahun-tahun mendatang.

1. Munculnya traveler ‘kota kedua’.

Wisata kota kedua, yang berarti eksplorasi destinasi yang tidak terlalu populer akan semakin diminati. Meningkatnya kolaborasi dalam ekosistem travel juga berarti meningkatnya kampanye kesadaran dan perbaikan infrastruktur yang akan menarik pengunjung ke tempat-tempat yang belum terlalu ramai.

2. Ekspektasi tinggi terhadap teknologi.

Di tahun 2020 traveler akan lebih banyak mengandalkan teknologi untuk menentukan aspek-aspek penting dalam membuat keputusan.

Untuk memenuhi permintaan itu, di tahun 2020 akan muncul lebih banyak aplikasi dengan kecerdasan buatan yang menawarkan rekomendasi khusus tentang destinasi, tempat menginap, dan aktivitas berdasarkan preferensi dan riwayat perjalanan kita, serta faktor penting seperti cuaca dan popularitas.

Baca juga: Gen Z Utamakan Konten Visual dan Foto di Medsos untuk Tujuan Wisata

3. Slow traveling menggantikan #FOMO.

Kalau dulu banyak yang takut untuk melewatkan segala sesuatu (FOMO atau fear of missing out) dan mencoba untuk melakukan banyak hal sekaligus, di tahun 2020 justru sebaliknya. Banyak yang akan melambatkan perjalanannya.

Tahun depan, hampir separuh (48%) traveler berencana untuk memilih transportasi yang lebih lambat untuk mengurangi dampak lingkungan, dan enam dari 10 (61%) akan memilih untuk mengambil rute yang lebih jauh demi lebih menikmati perjalanannya.

4. Mencari liburan menyenangkan yang lengkap.

Tahun depan akan semakin banyak traveler yang mencari pengalaman menyenangkan yang lengkap atau ‘all-amusive’, dengan pergi ke destinasi yang menawarkan beragam pilihan aktivitas dan atraksi.

5. Hewan peliharaan jadi prioritas.

Lebih dari separuh (55%) pemilik hewan peliharaan global menganggap bahwa peliharaan mereka tidak kalah penting dari anak sendiri. Jadi tidak heran kalau di tahun 2020 akan semakin banyak yang pergi berlibur dengan membawa hewan peliharaan.

6. Membuat kenangan dengan berlibur bersama kakek-nenek.

Di tahun 2020 akan semakin banyak kakek-nenek yang berlibur bersama cucu-cucunya dan meninggalkan generasi tengah di rumah.

Hampir tiga perempat (72%) kakek-nenek setuju bahwa menghabiskan waktu dengan cucu-cucu membuat mereka merasa awet muda dan 71% percaya bahwa orang tua perlu beristirahat sendiri tanpa anak-anaknya.

7. Berburu reservasi restoran.

Tahun depan traveler akan memiliki ambisi kuliner yang lebih tinggi dan menjadikannya faktor dalam mengambil keputusan. Jadi semakin banyak orang akan berlomba-lomba untuk membuat reservasi di restoran-restoran bergengsi.

Dengan nafsu makan yang dibangkitkan oleh konten dan rekomendasi media sosial, traveler tidak hanya akan mendambakan makan di restoran-restoran ternama saja. Tempat tersembunyi yang sudah lama menjadi favorit orang lokal menawarkan rasa khas yang justru akan dicari-cari. Tempat seperti inilah yang menggugah selera makan traveler yang mencari pengalaman gastronomi lokal.

8. Rencana perjalanan jangka panjang.

Kini masa pensiun bukan lagi soal mencapai usia tertentu dan meninggalkan dunia kerja. Semakin banyak orang yang secara sengaja merencanakan pensiun dini, dan hal ini diiringi dengan munculnya ‘perencanaan perjalanan petualangan’.

Dengan saling berkaitannya masa pensiun dengan traveling di banyak rentang usia, akan muncul berbagai produk yang akan membantu traveler mempercepat perencanaan melalui tabungan ‘perjalanan pensiun’, untuk memungkinkan mereka menabung demi perjalanan terpanjang dalam hidupnya.

Arjan Dijk (Senior Vice President dan Chief Marketing Officer di Booking.com) menegaskan bahwa memasuki dekade baru, pihaknya akan melihat industri travel menanggapi traveler yang berkelanjutan.

"Kami ingin memastikan bahwa traveler siap, didukung, dan bersemangat tentang prospek travel tahun 2020 dan seterusnya,” ucap Dijk.