Find Us On Social Media :

Tips Sukses Dirikan Startup ala Google

By Adam Rizal, Selasa, 15 Oktober 2019 | 15:30 WIB

Ilustrasi Startup

Google memberikan sejumlah tips agar perusahaan bisa sukses hingga melakukan ekspansi ke negara lain bahkan bisa mendapatkan status unicorn.

Head of Startup Programs Asia for Google Cloud John Fitzpatrick mengatakan, ada empat hal utama yang harus dilakukan. Pertama, memanfaatkan peluang atau kesempatan.

"[Hal] ini menjadi penting karena ada banyak peluang yang sebenarnya ada di sekitar kita. Jadi, jangan sampai kita lewatkan [kesempatan] itu," ujar John di acara Tech In Asia Conference di Jakarta Convention Center.

Selanjutnya, John menjaga keberlanjutan (suistanable) perusahaan juga menjadi hal yang penting. Apalagi, jika perusahaan sudah mencapai keberhasilan pada bisnis dan produknya.

Karena itu, perusahaan juga perlu membangun tim yang kuat untuk menjaga ritme kerja perusahaan agar terus berkelanjutan.

Ketiga, fokus. fokus perusahaan menjadi hal penting terutama ketika perusahaan ingin melakukan improvisasi pada bisnis maupun produknya. Sebab, banyak tantangan yang mungkin akan dilewati.

Terakhir, pola pikir atau mindset. John melanjutkan, dengan mindset yang terbuka maka akan banyak ide yang bermunculan agar perusahaan terus melakukan inovasi.

"Ide-ide itu bisa datang kapan pun dan di mana pun. Jadi, kita juga harus terbuka pada pada berbagai budaya yang ada di suatu tempat," ujarnya.

Berbicara soal status unicorn, status ini disematkan kepada startup jika nilai valuasi mencapai US$1 miliar.

Saat ini, Indonesia telah memiliki lima startup yang sudah menyandang gelar unicorn yaitu Gojek, Tokopedia, Ovo, Traveloka, dan Bukalapak.

Baca Juga: Nikon Luncurkan Kamera Mirrorless Nikon Z50 dengan Sensor APS-C

Penyebab Startup Gagal

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara kembali mengingatkan mengembangkan startup atau perusahaan rintisan teknologi bukan perkara mudah. Pasalnya, tingkat keberhasilannya cuma 5 persen dan 95 persen berakhir gagal.

Rudiantara mengatakan banyaknya startup gagal karena banyak yang merupakan startup-startupan atau startup abal-abal.

"Jadi [startup] banyak gagalnya dibanding berhasil, kenapa? karena startup-startup. Dia keluarin kartu nama, tulisannya CEO dan founder. Enggak apa-apa, saya senang-senang aja," ujarnya ketika ditemui di Jakarta, Selasa (8/10/2019).

Rudiantara menambahkan anak muda sekarang ini senang bikin startup tetapi lupa akan pasar (market) dari produk yang akan ditawarkan.

"Karena itu pemerintah bikin program 1.000 startup. Mereka melawati fase-fase seperti inkubasi. Jadi pemerintah mikir startup berkualitas, supaya nanti naik kelas jadi unicorn," terangnya.

Informasi saja, unicorn merupakan julukan bagi startup yang memiliki valuasi di atas US$1 miliar. Saat ini Indonesia sudah memiliki 5 startup unicorn, yakni Gojek, Traveloka, Tokopedia, Bukalapak dan OVO.

Baca Juga: Gojek Berbagi Tips Penerapan Machine Learning di Gojek Xcelerate