Setelah pelantikannya kemarin (20/10/19), Presiden Joko Widodo akan mengumumkan menteri Kabinet Kerja Jilid II pada hari ini (21/10/19).
Dari deretan nama menteri yang akan diumumkan tersebut, Nadiem Makarim diketahui menempati salah satu posisi menteri di kabinet baru tersebut.
Lantas, siapakah Nadiem? Lahir di Singapura pada 4 Juli 1984, Nadiem merupakan CEO dan Founder Gojek, sebuah perusahaan rintisan (startup) yang kini telah menyandang status decacorn.
Decacorn sendiri merupakan status yang diberikan bagi startup yang memiliki valuasi di atas US$10 miliar.
Dalam masa menempuh pendidikannya, Nadiem menjalani pendidikan SD hingga SMA dengan berpindah-pindah dari Jakarta ke Singapura.
Nadiem menyelesaikan pendidikan SMA-nya di Singapura, dan pada tahun 2002 ia mengambil jurusan Bachelor of Arts (B.A.), International Relations and Affairs, di Brown University, Amerika Serikat.
Setelah memperoleh gelar sarjana pada tahun 2006, Nadiem memulai karirnya sebagai Associate di McKinsey & Company.
Pada tahun 2009, ia mengambil pasca-sarjana dan meraih gelar Master of Business Administration (MBA) di Harvard Business School tiga tahun kemudian.
Sukses memperoleh gelar MBA, ia kembali Indonesia dan bergabung dengan Zalora Indonesia. Di perusahaan tersebut, Nadiem menjabat sebagai Managing Director.
Tidak lama setelah keluar dari Zalora, ia kemudian menjabat sebagai Chief Innovation Officer (CIO) Kartuku, sebelum akhirnya fokus mengembangkan perusahan Gojek yang ia dirikan bersama rekannya Michaelangelo Moran pada 2011 lalu
Meski didirikan sejak 2011, Gojek baru resmi meluncurkan aplikasinya pada tahun 2015. Pada awal peluncurannya, aplikasi Gojek hadir dengan hanya menyediakan satu layanan yaitu transportasi online.
Beberapa waktu kemudian, Gojek menawarkan layanan lainnya seperti pengiriman barang, pesan-antar makanan, dan pembelian berbagai kebutuhan sehari-hari. Bahkan, dari waktu ke waktu layanan Gojek di aplikasinya pun terlihat terus bertambah.