Find Us On Social Media :

Surat Pamit Nadiem Makarim untuk Karyawan Gojek

By Adam Rizal, Kamis, 24 Oktober 2019 | 15:00 WIB

Ilustrasi Nadiem Makarim (CEO dan Pendiri Go-Jek)

Sebagai orang yang merintis Gojek dari nol sampai menjadi startup mentereng di Indonesia sekarang, wajar bila Nadiem Makarim merasa sedih harus meninggalkan perusahaan yang sudah dianggapnya sebagai anak sendiri itu.

Namun, dia harus melepaskan semua tanggung jawab dan kepemimpinan di Gojek ketika menerima posisi di Kabinet Indonesia Maju sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Nadiem pun menulis sepucuk surat perpisahan untuk para karyawan di Gojek. Di dalamnya dia mengenang perjalanan decacorn tersebut selama sembilan tahun terakhir.

“Kita melihat rumitnya lalu lintas Jakarta, padahal ada komunitas ojek yang bisa menjadi solusi jika saja ada yang mengorganisir mereka,” tulis Nadiem menceritakan awal inspirasinya.

Dia menerangkan kepemimpinan Gojek kini telah dipercayakan ke tangan dua orang yang dipercaya paling mumpuni untuk tugas itu, yakni Kevin Aluwi dan Andre Soelistyo sebagai co-CEO.

Keduanya disebut Nadiem memainkan peranan kunci dalam membawa Gojek dari sebuah kantor kecil menjadi pemain dunia. Selain itu, menurut Nadiem, Andre dan Kevin telah menjalankan perusahaan selama beberapa tahun terakhir. Karenanya, lanjut dia, tak ada yang lebih tepat dari mereka untuk memimpin Gojek.

Andre dan Kevin sendiri menyatakan turut bersedih dengan kepergian Nadiem, tapi tetap bertekad membangun Gojek di masa mendatang.

“Prioritas kami adalah memastikan bahwa perusahaan ini dapat terus memberikan manfaat positif untuk masa mendatang,” sebut Andre dan Kevin dalam sebuah pernyataan bersamanya.

Adapun dalam struktur baru Gojek, Andre akan fokus pada pengembangan strategi korporasi, meliputi pengelolaan alokasi modal, ekspansi internasional, serta layanan pembayaran dan jasa keuangan.

Sementara, Kevin yang memiliki latar belakang business intelligence akan fokus pada pengembangan produk Gojek serta pemasaran, pengembangan organisasi, dan juga bisnis ride-hailing dan pesan-antar makanan.

Isi surat perpisahan Nadiem untuk para karyawan Gojek selengkapnya sebagai berikut:

Gojek dimulai dari nol, hanya bermodal tekad yang kuat untuk membawa perubahan.

Saat itu, kita melihat rumitnya lalu lintas Jakarta, padahal ada komunitas ojek yang bisa menjadi solusi jika saja ada yang mengorganisir mereka sehingga mereka dapat bekerja dengan lebih efisien.

Berawal dari tekad untuk memudahkan hidup keseharian semua orang, Gojek lahir dengan dukungan dari begitu banyak teman, partner bisnis, investor dan stakeholders. Saat ini, Gojek telah menjadi ikon untuk masa depan Indonesia dan Asia Tenggara.

Saya pamit dari Gojek dan saya percayakan kepemimpinan pada dua sosok terbaik yang paling mumpuni, yaitu Kevin Aluwi dan Andre Soelistyo sebagai co-CEO. Keduanya memainkan peran kunci dalam membawa perusahaan yang bermula dari sebuah kantor kecil di Jakarta Selatan ke panggung dunia.

Banyak keberuntungan yang memihak pada Gojek selama perjalanan ini, tapi saya percaya keberuntungan dalam menjalankan bisnis hanya punya nilai jika ada sosok-sosok brilian yang tahu cara memanfaatkannya.

Kevin dan Andre adalah mentor dalam perjalanan saya menjadi seorang leader, mereka adalah talenta-talenta terbaik di Gojek. Keduanya yang menjalankan perusahaan ini selama beberapa tahun terakhir dan saya memiliki keyakinan penuh bukan hanya pada kemampuan mereka dalam hal teknis dan eksekusi, tapi juga yang terpenting, pada integritas dan komitmen di tiap langkah dan keputusan mereka.

Membangun bisnis seperti Gojek sangat menguras tenaga dan emosi, tapi Andre dan Kevin selalu menghadapinya dengan kepala dingin dan komitmen yang tidak pernah padam. Tidak ada yang lebih tepat dari mereka untuk memimpin Gojek di fase pertumbuhan berikutnya.

Dalam kesempatan yang berbeda, setelah acara serah terima jabatan di Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Rabu siang, Nadiem juga memberikan pesan untuk para driver Gojek dan para milenial.

"Saya akan menyiapkan beberapa patah kata untuk driver kolega di Gojek. Saya sedih sekali karena mereka itu keluarga. Mohon dukungan teman-teman milenial karena saya satu-satunya di sini yang mewakili milenial," ujar Nadiem.