Find Us On Social Media :

Nih! Dua Alasan Perusahaan di Indonesia Harus Adopsi Solusi Big Data

By Adam Rizal, Rabu, 6 November 2019 | 14:00 WIB

VP Data Science Gojek Syafri Bahar, Ketua Umum ABDI DR. Rudi Rusdiah dan Presiden Komisioner Silverlake Walter Kaminski (ki-ka)

"Penghargaan ini akan berimplikasi luas bagi upaya peningkatan daya saing pembangunan nasional di kancah global," katanya di Jakarta, Rabu (06/11).

Perusahaan yang mendapatkan Anugerah Awards dipandang telah berhasil mengimplementasikan TI dan Tata Kelola TI atau biasa disebutIT Governance, di sektornya masing-masing dalam mendukung pertumbuhan bisnisnya dan menunjang pembangunan nasional.

Event penghargaan tahunan ini dihadiri oleh Kementrian Ristek dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), untuk kedua kalinya ini diberikan oleh Asosiasi Big Data Indonesia (ABDI) dan Majalah Komite.id.

"Saat ini data governance sedang populer di dunia. Tanpa data governance atau tata kelola data yang baik maka posisi user dan konsumen akan rentan menghadapi enterprise data controller atau processor yang memproses dan mengumpulkan jutaan data konsumen," ujarnya.

Saat ini perusahaan big data dan AI kini telah memiliki berbagai aplikasi data analytics, Ai dan machine learning mulai dari chatbot hingga analytics A di e-commerce, data kesehatan, data safe city, data public services sampai fintech maupun telekomunikasi logistik.

Sementara itu, ABDI juga memberikan penghargaan dan apresiasi lifetime achievement kepada Direktur Utama PT Telkom Tbk periode 1992 hingga 1996, Dr Setyanto P. Santosa.

Pengalamannya yang segudang sejak 1972 membuatnya menjadi Legenda Hidup dunia telekomunikasi di negeri ini. Ditangan beliau, Telkom menjadi satu-satunya BUMN yang saat ini masih dual listing di Bursa Efek Indonesia (dulu BEJ-Bursa Efek Jakarta, red) dan di New York Stock Exchange (NYSE). Di Bursa Efek Indonesia, Telkom termasuk emiten dengan kapitalisasi tertinggi.