Find Us On Social Media :

Indonesia Bakal Punya 7 Startup Unicorn Tahun ini

By Adam Rizal, Kamis, 7 November 2019 | 11:00 WIB

Menteri Riset, Teknologi dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro menyerahkan penghargaan dalam acara Indonesia BusinessNews Awards 2019

Menteri Riset, Teknologi dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional RI Bambang Brodjonegoro mengatakan Indonesia akan memiliki 2 Unicorn baru pada awal tahun mendatang. Penambahan 2 Unicorn tersebut akan melengkapi 5 Unicorn yang telah ada saat ini.

"Saat ini officially Unicorn-nya 5. Berpotensi nambah 2 lagi. Akhir tahun ini. Jadi mudah-mudahan memasuki tahun baru 2020 nanti, Unicorn kita bisa 7," kata Bambang dalam acara Indonesia BusinessNews Award 2019 di Kantor BPPT, Jakarta, Rabu (6/11/2019).

Saat Indonesia telah memiliki 5 startup unicorn yaitu Gojek, Tokopedia, BukaLapak, Traveloka dan Ovo.

Bambang mengatakan memiliki 5 Unicorn Indonesia telah masuk menjadi negara dengan Unicorn terbanyak di Asia Tenggara. Selain itu, Indonesia juga masuk menjadi 10 negara dengan Unicorn terbanyak di dunia.

"Dengan 5 saja kita sudah menjadi negara dengan Unicorn terbanyak di Asia Tenggara dan masuk top 10 di dunia. Jadi kalau 7, barang kali ranking di dunia juga naik," jelasnya.

Memiliki banyak perusahaan dengan valuasi USD 1 juta tidak mudah. Sebab, masih banyak perusahaan di dunia bahkan di Indonesia belum mampu mencapai hal tersebut.

"Apa sih gunanya kita bangga sama Unicorn?. At the end of day itu entrepreneurship ya. Dan mereka itu adalah technopreneurship tentunya yang dibayangkan oleh teman-teman di BBPT. Preneur is interpreneur tapi tehnopreneur artinya interpreneur yang dilakukan melalui teknologi tadi," jelasnya.

"Dan ternyata ada 5 atau 7 Unicorn, intechnopreneur di Indonesia yang valuasinya sudah dollar 1 million dan itu tentunya bukan angka yang mudah. Buktinya tidak hanya perusahaan yang bisa menjadi unicorn," tandasnya.

37 Perusahaan

Sebanyak 37 perusahaan, satu kementerian dan satu lembaga pemerintah mendapat penghargaan ajang Indonesia BusinessNews Award (IBA) 2019. Kegiatan itu diselenggarakan majalah BusinessNews Indonesia di Jakarta pada Rabu, (6/11).

Ketua Pelaksana Irnanda Laksanawan mengatakan penyelenggaraan IBA merupakan respons atas perubahan lanskap bisnis di tingkat global. Khususnya disebabkan disruption technology yang kemudian mendorong disruption economy.

"Untuk profilling perusahaan-perusahaan Indonesia seberapa siap menghadapi perubahan tren bisnis global tersebut. Serta melihat tantangan dan peluang yang muncul maka kami mengadakan IBA 2019," katanya dalam sambutan IBA 2019.