Salah satu bisnis unit dari WIR Group, DAV, meluncurkan produk terbarunya berupa perangkat layar interaktif yang bernama DAV 2.0.
Sebagai penyempurnaan dari versi sebelumnya, perangkat baru ini memanfaatkan teknologi AI (Artificial Intelligence) dan AR (Augmented Reality) berbasis IoT (Internet of Things) yang tujuannya untuk mendukung transformasi digital sektor ritel di Indonesia.
“Perangkat terbaru ini mampu untuk membuat brand berinteraksi, memberikan pengalaman dan mengedukasi konsumen, dan juga mengukur performa brand secara lebih efektif dan efisien,” ujar Hertha Joyce Agustine, General Manager, DAV.
Lebih lanjut, terkait dengan teknologi AR yang disematkan di DAV 2.0, Hertha menjelaskan bahwa teknologi ini berfungsi untuk mendeteksi objek yang ada di depan layar.
“Teknologi ini juga dapat mendeteksi wajah dengan estimasi gender, ekspresi, dan umur yang nantinya dapat digunakan sebagai intelligent reporting. Hal ini dapat membantu para pemilik merek untuk mengenali konsumennya secara lebih detil,” terang Hertha.
Baca Juga: Teknologi Artificial Intelligence Indonesia Juara di Malaysia
Untuk penyebaran inovasi baru ini, untuk tahap awal DAV telah mengandeng Alfamart dan Alfamidi yang di mana sebagai salah satu perusahaan ritel terbesar di Indonesia yang akan menerapkan perangkat ini di toko-toko mereka.
Hans Prawira selaku Presiden Direktur, PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk, menargetkan Alfamart akan menempatkan DAV 2.0 di 720 toko di wilayah Jabodetabek, Bandung, Surabaya dan Bali.
“Di tahun 2020, kita akan menempatkan di 10.000 titik toko yang tersebar di seluruh Indonesia,” ujar Hans.
Sedangkan untuk di Alfamidi, saat ini DAV 2.0 sudah ditempatkan di 10 toko Alfamidi yang ada di wilayah Jakarta serta Tangerang.
Untuk di tahun 2020 mendatang, Hans menjelaskan bahwa DAV 2.0 direncanakan akan disebar di 500 titik toko Alfamidi.
“DAV diharapkan menjadi solusi bagi para produsen dan pemilik merek untuk dapat mengenali konsumen lebih baik, serta dapat menjadi salah satu inovasi yang efektif dalam memajukan perkembangan ekonomi digital Indonesia yang siap bersaing di pasar global,” pungkas Hertha.
Baca Juga: Heatmap, Taksi IoT, Buah Transformasi Blue Bird ke Awan dan AI