Selain itu, ia menilai wajar bila saat ini kebutuhan dana perusahaan cukup besar karena merupakan pemain baru yang masih beradaptasi dan perlu mengenalkan bisnisnya ke masyarakat.
"Kami baru berusia dua tahun dan sedang dalam tahap edukasi dan pengembangan pangsa pasar. Ini penting karena e-money masih berada di level infancy (bayi) di Indonesia. Kami akan terus berkembang dengan pesat dalam 1-2 tahun ke depan," terangnya.
Sebagai informasi, OVO merupakan perusahaan dompet digital yang memberikan layanan jasa keuangan kepada masyarakat. OVO dibentuk oleh PT Multipolar Tbk yang sebelumnya memenuhi kebutuhan EDC Lippo Bank.