Find Us On Social Media :

Terungkap! Empat Alasan Ojek Online Tidak Laku di Jepang

By Adam Rizal, Minggu, 17 November 2019 | 17:00 WIB

Ilustrasi Gojek dan Grab

Ada beberapa alasan mengapa sepeda motor sangat jarang terlihat di Jepang, salah satunya adalah faktor cuaca.

Sebagai negara empat musim, Jepang bisa sangat dingin ketika musim gugur atau musim dingin tiba. Kita tidak mungkin mengendarai motor sambil melawan hawa yang menusuk.

Selain itu, Jepang juga tidak menyediakan lahan parkir yang cukup untuk memarkir sepeda motor. Orang Jepang terkenal disiplin terhadap peraturan, sehingga mereka tidak mungkin parkir sembarangan.

Di Jepang juga tidak ada istilah ojek. Oleh karena itu, menurut Jaka ojek online tidak akan pernah berhasil melebarkan sayapnya ke Jepang.

3. Transportasi Umum Melimpah

Selain gemar berjalan kaki atau naik sepeda, masyarakat Jepang juga suka menaiki kendaraan umum yang sangat melimpah di Jepang.

Negeri Sakura ini memang sudah terkenal memiliki banyak sekali transportasi umum canggih yang menghubungakan antara daerah, mulai kereta api, subway, hingga bus.

Salah satu transportasi umum yang paling terkenal adalah Shinkansen, kereta super cepat dengan harga yang cukup menguras kantong.

Dengan melimpahnya transportasi umum dengan rentang harga yang bervariasi, wajar jika penduduk Jepang lebih memilihnya daripada harus naik transportasi online.

4. Regulasi yang Menyulitkan

Ibu kota Jepang, Tokyo, membatasi penggunaan Uber sebagai taksi online. Regulasi-regulasi yang dikeluarkan benar-benar membatasi ruang gerak Uber.

Jika mereka nekat untuk melawan peraturan tersebut, masyarakat Jepang justru akan semakin tidak percaya dengan layanan taksi online ini.

Selain itu, Uber juga gagal menerapkan model bisnis mereka di Jepang karena tidak memahami budaya dan masyarakat Jepang.

Jika perusahaan ojek online yang populer di Indonesia seperti Go-Jek ataupun Grab ingin melebarkan sayap ke sana, rasanya mereka akan menemui permasalahan yang sama.