Find Us On Social Media :

Cantumkan Taiwan Bagian China, Penjualan Huawei P30 Dilarang

By Adam Rizal, Selasa, 19 November 2019 | 09:30 WIB

Resmi! Huawei P30 Pro Usung 4 Kamera Utama dengan "Zoom Periskop" 5X

Ponsel Huawei dari model P30, P30 Pro, dan Nova 5T belakangan bermasalah di Taiwan. Otoritas National Communications Commission (NCC) pekan lalu memblokir penjualan ketiga smartphone di negara tersebut.

Alasannya tak terkait dengan dengan tudingan mata-mata yang kerap dilontarkan terhadap Huawei, melainkan dilatarbelakangi “kesalahan” penyebutan nama.

Huawei P30, P30 Pro, dan Nova 5T, rupanya mencantumkan Taiwan sebagai bagian dari China di dalam pengaturan zona waktu dan aplikasi daftar kontak, setelah menerima update software beberapa waktu lalu.

Keruan saja penyebutan tersebut membuat pemerintah Taiwan tersinggung. Taiwan berseteru dengan China karena berdiri sendiri sebagai negara merdeka. Sementara, China menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya.

“Label di smartphone Huawei tidak benar secara fakta dan telah melukai harga diri warga Taiwan. Kami melakukan langkah tegas untuk menjaga harga diri Taiwan,” sebut NCC dalam sebuah pernyataan resmi seperti dirangkum Gizmochina.

Ponsel Huawei P30, P30 Pro, dan Nova 5T pun tidak bisa lagi dijual di Taiwan, kecuali pembuatnya bersedia mengubah kembali sebutan negara tersebut lewat update software berikutnya.

Huawei sendiri merupakan vendor smartphone asal China. Negara itu tak mengakui kedaulatan Taiwan.

Konflik politik antar kedua negara kerap ikut berimbas ke para pembuat produk yang terpaksa memihak ke salah satunya.

Sebelum Huawei, brand fesyen Coach dan Givenchy meminta maaf ke pemerintah China karena membuat kaus yang menyebut Taiwan sebagai sebuah negara.

Tetap Laris

Gempuran blacklist menghantam Huawei dua bulan terakhir. Setelah Presiden Donald Trump memasukan Huawei ke daftar hitam entity list, satu per satu perusahaan teknologi asal AS memutuskan kerjasama bisnisnya dengan vendor China itu.

Namun, di tengah badai blacklist, Huawei seakan masih ingin menunjukan kesuksesannya dengan mengumukan rekor penjualan yang dicatat lini ponsel P30. Huawei mengklaim P30 series yang terdiri dari P30 dan P30 Pro telah terjual 10 juta unit dalam waktu 85 hari.

Jumlah tersebut dihitung sejak debut kedua ponsel pada 26 Maret hinga 20 Juni 2019. Lini Huawei P30 disebut lebih cepat 62 hari dibanding P20 series sebelumnya untuk mencapai jumlah penjualan yang sama.

Bulan Mei lalu, Huawei juga mengumumkan penjualan smartphone bikinannya meningkat. Secara total, Huawei mengklaim telah menjual 100 juta ponsel, naik 50 persen dari tahun lalu sebagaimana dihimpun GSM Arena.

Tidak hanya lini P30, Huawei menyebut penjualan produk berteknologi pengisi daya cepatnya, SuperCharge, yang terdiri dari smartphone, power bank, dan charger, telah terjual sebanyak 100 juta unit.

Penjualan Huawei di Indonesia Berita soal pemblokran Huawei oleh AS juga santer beredar di Indonesia dan menimbulkan kekhawatiran bagi para pemilik perangkat maupun calon pembelinya.

Maklum, Huawei juga kehilangan lisensi Android dari Google sehingga mesti mengembangkan alternatif OS Android sendiri yang kabarnya bernama "Hongmeng". Huawei juga tak bisa lagi menggunakan aneka layanan Google seperti Gmail, Google Photos, hingga PlayStore di produk ponsel mendatang.

Kendati demikian, sejauh ini ponsel-ponsel Huawei yang sudah dirilis sebelum blacklist masih bisa menjalankan aneka layanan Google dengan normal dan mendapat update rutin.