"Kami terinspirasi dari Istana Nymphenburg yang ada di Jerman, kemudian dari Museum The Louvre di Paris (Perancis), serta Terminal 3 Soekarno-Hatta International Airport yang sangat megah," kata Ricky di kawasan Jakarta Selatan.
Nah, jika dilihat secara seksama, keempat kamera belakang pada Vivo S1 Pro ini tampak disusun secara acak, alias tidak simetris. Tidak ada kamera di sebelah kiri kamera depth sensor 2 megapiksel yang ditempatkan tepat di tengah wadah diamond shape.
Sementara di sebelah kanan kamera depth sensor, justru ada kamera 2 megapiksel yang berfungsi untuk menjepret objek dekat (makro). Ricky mengatakan, penempatan kamera itu sebenarnya tidak ada filososinya, dan hanya untuk menimbulkan kesan estetika pada smartphone saja.
"Kami ingin menyematkan remarks (tulisan) di sana, yaitu '48 megapiksel' di sebelah kiri (kamera depth sensor), jadi kami juga melihat estetikanya," jelas Ricky.
"(Posisi) tidak akan mengurangi fungsi kamera sama sekali, mau diletakkan di bawah atau di tengah, hasil foto tidak berbeda," pungkasnya.