“Mereka tidak hanya ingin mengambil data perusahaan dan pelanggan yang berharga, tetapi juga menginstal malware untuk menyabotase dan memeras uang melalui ransomware,” jelas Laksana.
Diperkirakan lagi, tahun depan juga akan ada jenis risiko supply chain yang relatif baru karena sistem kerja remote memperkenalkan ancaman ke dalam jaringan perusahaan melalui keamanan Wi-Fi yang lemah.
Selain itu, kerentanan pada perangkat rumah yang terhubung dapat berfungsi sebagai titik masuk ke jaringan perusahaan.
Nah di tengah ancaman siber yang selalu bergejolak ini, Trend Micro memberikan beberapa tips untuk organisasi yang di antaranya:
- Meningkatkan uji kelayakan atas penyedia cloud dan MSPs,
- Melakukan penilaian kerentanan dan risiko secara berkala atas pihak ketiga,
- Berinvestasi pada perangkat keamanan untuk mendeteksi kerentanan dan malware di komponen pihak ketiga,
- Mempertimbangkan Cloud Security Posture Management (CSPM) untuk membantu meminimalkan risiko kesalahan konfigurasi,
- Tinjau kembali kebijakan keamanan terkait pekerja rumahan dan pekerja mobile.
Baca Juga: Cegah Kebocoran Data, Begini Cara Tokopedia Rancang Framework Privasi Data