Find Us On Social Media :

Layanan ini Bikin Buat Orang Indonesia Ketagihan Belanja Online

By Adam Rizal, Minggu, 8 Desember 2019 | 15:30 WIB

Orang Indonesia Habiskan Rp1,2 juta untuk Belanja Online saat Ramadhan

Lazada Indonesia melihat salah satu faktor utama konsumen berbelanja daring, terutama saat Hari Belanja Online Nasional pada 12 Desember, adalah gratis ongkos kirim.

"Gratis ongkos kirim adalah pemicu terbesar orang belanja," kata SVP Traffic and Operations Lazada Indonesia, Haikal Bektianggoro," saat jumpa pers di Jakarta.

Lazada menjadikan gratis ongkos kirim ke seluruh Indonesia dalam promosi Harbolnas tahun ini, selain potongan harga hingga 99 persen.

Lazada dalam Harbolnas 2019 menggelar promosi bertema "12.12 Grand Year End Sale" pada 12 hingga 14 Desember, salah satu hadiah yang ditawarkan adalah dua tiket untuk menonton Grammy Awards di Los Angeles, Amerika Serikat .

Sejak mengikuti Harbolnas perdana pada 2012 lalu, Lazada Indonesia mengalami pertumbuhan dalam infrastruktur dan logistik.

Lazada pada Harbolnas 2012 baru melayani area Jakarta dan sekitarnya, sementara pada 2019 ini mereka sudah bisa melayani 500 kabupaten/kota di Indonesia.

Lazada Indonesia saat ini memiliki 12 gudang dan dua pusat penyortiran. Pada 2015 lalu, mereka meresmikan layanan kurir Lazada Express dengan satu last mile hub dan 700 kurir.

Saat ini layanan kurir Lazada Express berkembang menjadi 74 last mile hub dengan lebih dari 8.000 kurir.

Lewat Hape

Orang Indonesia lebih suka mengakses situs penjualan ritel daring (e-commerce) menggunakan smartphone dibanding perangkat lain pada saat Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) yang jatuh setiap 12 Desember, demikian Criterio.

Menurut Senior Account Strategist Criteo Asia Tenggara, Taiwan dan Hongkong, McCarl Leonardo, konsumen yang berbelanja melalui ponsel hampir menyamai, bahkan melebihi online shoppers melalui situs desktop.

"Pada 12.12 atau Harbolnas 2018, penjualan ritel pada situs mobile mencapai 54 persen dari keseluruhan penjualan ritel online bila dibandingkan dengan peningkatan penjualan di situs desktop," kata McCarl di Jakarta.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa pola peningkatan pengguna untuk mengakses e-commerce lewat ponsel pintar juga berlaku di dua festival belanja lainnya, yakni 10.10 dan 11.11, dengan persentase masing-masing 55 dan 56 persen.

McCarl menilai, dengan adanya pola atau tren yang mirip ini, bisa mendorong peritel daring untuk mengoptimalkan strategi mereka selama Harbolnas 12.12 mendatang.

Misalnya, dengan memberikan layanan interaktif seperti gim yang mudah ramah pengguna (user friendly), hingga adanya live streaming.

"Dengan peningkatan belanja melalui mobile, diharapkan bagi peritel online untuk mengoptimalkan tren ini melalui strategi belanja online mereka," ujar McCarl.

"Dengan user interface (UI) yang mudah dan memberikan pengalaman belanja unik bagi pelanggan," katanya menambahkan.