Di era digital seperti saat ini, banyak orang yang berbagi foto melalui dunia maya. Kemudahan yang ditawarkan berbagai perangkat fotografi, menjadikan foto sebagai konten yang paling banyak diproduksi, disimpan, maupun dibagikan di seluruh dunia.
Namun demikian, berdasarkan data Fujifilm tahun 2018, jumlah penjualan lini brand Instax Fujifilm mengalami peningkatan yang signifikan, dengan total penjualan lebih dari 45 juta unit di seluruh dunia.
Begitu pula dengan kertas untuk mencetak foto, yang penjualannya mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Ini tentu saja menjadi indikasi, bahwa minat untuk mencetak foto tidak pernah ketinggalan zaman.
Setidaknya ada tiga alasan mengapa foto cetak masih diminati.
1. Mencetak foto tidak pernah menjadi semudah seperti sekarang
Tidak seperti beberapa tahun lalu dimana kita harus membawa film kamera ke tempat cuci foto dan menunggu beberapa hari, kini kita bisa dengan mudah mencetak momen-momen terindah hanya dalam hitungan detik.
Bahkan, dengan aplikasi atau software tertentu, kita bisa langsung mencetak foto di tempat. Ada pula perangkat INSTAX MINI LiPlay, yang memungkinkan mencetak foto secara real-time, lengkap dengan rekaman suara yang dihadirkan pada kode QR hasil cetakan.
2. DIY: Cetak foto sendiri, lalu kreasikan
Salah satu tren kekinian adalah DIY (Do It Yourself), yang menantang kreativitas tanpa batas dalam keseharian. Dengan mencetak foto, kita dapat sekaligus menguji kreativitas. Misalnya memilih bingkai yang unik, hiasan kertas atau fitur edit dari berbagai aplikasi.
Berdasarkan studi American Journal of Public Health, aktivitas yang memicu kreativitas dan berkaitan seni dapat mengurangi dampak stress dan kecemasan.
Dewasa ini telah tersedia banyak toko yang menjual bahan-bahan craft yang dapat memberi nilai tambah pada cetakan foto, seperti Wonder Photo Shop dari Fujifilm Indonesia. Wonder Photo Shop sendiri sudah tersebar di berbagai kota besar di Indonesia.
3. Cetak foto Anda, bagikan!
Bagi sebagian orang, mungkin hasil cetak foto hanyalah selembar kertas dengan gambar. Namun inti dari sebuah foto adalah cerita di balik foto tersebut.