Kementerian Perindustrian (Kemenperin) resmi menunjuk Schneider Electric untuk mewakili Indonesia digelaran Hannover Messe pada 20-24 April 2020 mandatang.
Nantinya, Scheneider Electric yang mewakili sebagai “National Lighthouse” akan menampilkan praktik-praktik terbaik dalam implementasi transformasi digital di sektor manufaktur.
Menanggapi soal penunjukkan ini, Xavier Denoly selaku Country President Schneider Electric Indonesia, mengatakan “Kami bangga dipercaya mewakili Indonesia dalam pameran industri terbesar seperti Hannover Messe yang akan dihadiri oleh lebih dari 6.500 pelaku industri di seluruh dunia. Selama pameran lima hari ini, Schneider Electric akan memperkenalkan teknologi mutakhir dan memperlihatkan secara langsung dampak nyata transformasi digital dari pabrik pintar untuk membantu manajemen membuat keputusan yang didasarkan pada informasi dan data.”
“Hal ini tentunya memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan profitabilitas, kinerja manajemen aset, efisiensi operasional dan produktivitas sekaligus menjaga operasional tetap aman, lincah, dan ramah lingkungan,” tambah Xavier.
Lebih lanjut, Schneider Electric sendiri telah menjadi mitra kerja untuk Kementerian Perindustrian sejak akhir tahun lalu dalam melakukan pelatihan dan pendampingan dan sekaligus menjadi showcase pabrik pintar.
Bersama dengan Kementerian tersebut, Schneider Electric telah melatih lebih dari 350 pelaku industri dan memfasilitasi lebih dari 1.500 orang dari sekitar 300 perusahaan untuk mengunjungi pabrik pintar di Batam sepanjang 2019 ini.
“Pabrik pintar Schneider Electric di Batam adalah bagian dari transformasi digital Schneider Electric secara Global. Hal ini merupakan perjalanan yang berkelanjutan sejak 2017 dan kami akan terus menggunakan teknologi terbaru di pabrik pintar Batam kami,” tambah Xavier.
Baca Juga: Bangun Data Center Baru, Indonesia Eximbank Gunakan Infrastuktur dari Schneider Electric
Dijelaskan kembali oleh Xavier, pabrik pintar di Batam mengimplementasikan EcoStruxure Machine yang di mana salah satu solusi berbasis IoT (Internet of Things) dari Schneider Electric.
Solusi ini memungkinkan pelacakan secara real-time atas kinerja operasional dan visibilitas yang lebih baik terhadap kinerja peralatan berat dan kebutuhan perawatan (maintenance) preventif.
Ditambah dengan aplikasi Manufacturing Control Tower dashboards, manajer pabrik dapat membuat keputusan yang lebih baik dan lebih cepat dapat menyelesaikan masalah yang terjadi dalam kegiatan operasional.
“Dengan solusi ini, pabrik Batam dapat mengurangi waktu perawatan sebesar 17% dan resiko produk cacat/gagal sebesar 46%,” cetus Xavier.