Huawei mengklaim harga internet jaringan 5G bakal lebih murah dari 4G jika dihitung per kilobyte (KB).
Direktur ICT Strategy Huawei Indonesia, Mohammad Rosidi mengatakan biaya lisensi dan perangkat keras 5G lebih murah dari teknologi 4G.
"Investasi 5G perbyte akan lebih murah dari 4G. Sebab harga perangkat dan lisensinya 1/10 lebih murah," tuturnya.
Dalam presentasinya, Rosidi membeberkan skema harga 5G yang berlaku di Korea Selatan. Sebagai contoh, di negara itu pengguna dikenakan biaya langganan sekitar Rp922 ribu untuk mendapat 150 GB data di jaringan 5G.
Sementara sebelumnya, dengan harga yang sama, pelanggan cuma mendapat 16 GB di jaringan 4G.
No 4G 5G Harga Data Harga Data1 ~US$78 30 GB ~US$84 250GB2 ~US$66 16 GB ~US$66 150GB3 ~US$59 11 GB ~US$49 9GB
Ketika ditelusuri, strategi serupa juga diterapkan di beberapa negara lain yang sudah menerapkan layanan 5G, seperti China, Australia, dan Amerika Serikat.
"Di Korsel kuota yang diberikan ke konsumen makin besar, tapi harga juga naik, naik sekitar 9-32 persen. Sebab akan ada hunger (kelaparan) dari konsumen untuk terus konsumsi data ketika diberi paket dengan kuota lebih banyak. Sehingga, harga naik sedikit jadi tidak masalah," tuturnya lagi saat membeberkan presentasinya.
Di China, tiga operator milik pemerintah menawarkan harga paket 5G yang hampir mirip. Paket data paling murah di negara itu ditawarkan sekitar Rp250 ribu (128 yuan) per bulan untuk 30 GB. Sementara untuk paket data termahal sekitar Rp1,2 juta (599 yuan) untuk 300 GB.
Menurut analis Jefferies, Edison Lee, harga per-gigabyte dari paket 5G di China lebih murah dari 4G. Sehingga menurutnya hal ini akan mendorong para pengguna 4G yang biasa membeli paket data lebih dari Rp240 ribu (120 yuan) untuk berpindah menggunakan 5G, seperti dikutip dari South China Morning Post.
Sementara di Amerika Serikat, rata-rata per-GB paket data 5G juga ditawarkan lebih murah dari 4G. Secara keseluruhan, rata-rata tarif 1GB 4G di AS sebesar US$17 (sekitar Rp238 ribu).
Sementara untuk jaringan 5G, rata-rata berbiaya US$13(sekitar Rp182 ribu), seperti dilaporkan Mobile World Live. Serupa dengan Korsel, semakin murah paketnya, harga yang dibayar untuk paket dengan kuota lebih kecil tak jauh beda dari 4G. Tapi, jika pengguna membayar paket yang lebih tinggi, maka kuota dan kecepatan yang didapat juga makin jauh berbeda dari 4G.