Namun, menjelang hari H uji coba, perusahaan tersebut memutuskan untuk menunda pelaksanaan 5G di manufakturnya sebab teknologi 5G yang ada di Indonesia dinilai lebih canggih dibandingkan dengan 5G yang ada di perusahan pusat.
"Jadi, kalau dibilang siap, ya siap inshaAllah," ujar Christian.
Uji coba dan demo jaringan 5G untuk segmen industri ini menjadi salah satu upaya Telkomsel dalam mengakselerasikan kesiapan ekosistem sehingga dapat mengadopsi teknologi 5G dan mendorong peningkatan kualitas, produktivitas, otomasi, optimasi dan efisiensi dalam operasional industri.
Untuk perangkat di industri, Christian mengatakan diperlukan chipset dan modul, yang telah banyak diproduksi oleh perusahaan teknologi, seperti yang terbaru dari Qualcomm.
"Teman-teman di industri kalau mau enable itu sebenarnya mereka hanya butuh chipsetnya atau modulnya kemudian dipasang di perangkat mereka," kata dia.
Telkomsel telah bekerjasama dengan Ericsson menghadirkan delapan use-case yang memberikan penggambaran potensi implementasi 5G di dalam operasional lintas industri, antara lain Smart Air Patrol untuk industri agrikultur, Smart Surveillance untuk sektor pemerintahan dan keamanan.
Ada pula Immersive Collaboration untuk seluruh sektor perkantoran dan perindustrian dengan menggunakan teknologi VR, Future City Planning untuk sektor pariwisata dengan teknologi mixed reality, Industry 4.0 Enabler untuk industri manufaktur, serta 5G Call, Seamless Gaming dan Entertainment untuk sektor industri kreatif.
Dalam implementasi teknologi 5G, masing-masing industri akan membutuhkan kriteria yang berbeda tergantung pada penggunaan. Misalnya, smart surveillance (pengawas pintar) membutuhkan kecepatan lebih tinggi dibanding penggunaan pada robotik.
"Dari sisi standar sama saja, untuk consumer dan enterprise yang membedakan massive atau enggak-nya," kata Christian.
Lebih lanjut, Christian mengatakan saat ini Telkomsel telah pendekatan dengan beberapa port pelabuhan di Indonesia.
"Ke depan, kita akan coba dorong ekosistemnya supaya lebih berkembang lagi, kita akan coba bekerjasama dengan semua stakeholder terkait, dengan akademisi, dengan teman-teman di universitas, kita akan coba sediakan coverage-nya di sana, supaya mereka bisa coba-coba apa sih aplikasi yang relevan buat 5G," ujar Christian.
"Kemudian, kita juga kolaborasi dengan teman-teman di pemerintahan untuk coba develop regulasi yang saling menguntungkan. Terakhir, tentu saja, manufacturing equipment dengan provider, industri, ini juga harus saling berkolaborasi juga," tambah dia.