Find Us On Social Media :

Dear Pak Anies, 7 Teknologi ini Mampu Selamatkan Jakarta dari Banjir

By Adam Rizal, Jumat, 3 Januari 2020 | 17:00 WIB

Banjir Jakarta

Teknologi anti banjir selanjutnya ada di London, Inggris. Bernama Thames Barrier, penghalau banjir ini dibangun sejak tahun 1974 dan selesai pada tahun 1982. Thames Barrier adalah teknologi penghalau banjir yang membentang selebar 520 m di sungai Thames dan melindungi sekitar 125 km2 kota London dari Banjir.

Teknologi ini juga bersifat dinamis. Thames memiliki 10 gerbang baja yang masing-masing seberat 3,3 ribu ton yang bisa tertutup dan terbuka. Ketika dibuka, maka aliran air Sungai Thames berjalan normal dan kapal bisa beraktifitas seperti biasa.

Tetapi saat Badai melanda atau air laut pasang, maka Thames Barriers akan tertutup dimana saat tertutup, gerbang tersebut mampu mencapai ketinggian 20 m. Untuk menutup gerbang tersebut membutuhkan waktu 1,5 jam.

Adapun tujuan penutupan gerbang untuk menghentikan aliran dari hulu sungai agar berhenti dan tidak mengalir menuju pusat kota. Gerbang akan kembali terbuka jika kondisi sudah normal kembali.

The Great Wall Louisiana

The Great Wall of Lousiana

Great Wall of Louisiana merupakan penghalang gelombang air yang dibangun sejak 2010 dan selesai tahun 2013. Tembol raksasa Louisiana itu dibangun karena termotivasi atas bencana badai Katrina tahun 2005 yang terjadi di New Orleans Amerika Serikat 2005 lalu.

Tembok ini memiliki ukuran raksasa dengan panjang 2,8 kilometer dan ketinggian 7,6 meter. Selain itu, tembok ini dilengkapi oleh terowongan, pelabuhan, dan mesin pompa dengan kekuatan 5 ribu tenaga kuda atau 3,6 juta watt.

Great Wall of Louisiana mampu menghalang gelombang laut ketika badai sehingga musibah banjir bisa dihindari.

Dinding Anti Banjir Grein

Grein Austria

Di Austria ada juga teknologi anti banjir yang dibangin oleh pemerintah kota Grein. Menariknya, teknologi itu berupa dinding yang bisa dibongkar dan dipasang kembali.