Penulis: Yahya Kurniawan
Akhir tahun 2019 merupakan periode yang menyenangkan bagi para pengamat dan pengguna gawai karena ada begitu banyak produk baru yang diluncurkan pada periode tersebut. Namun, berbagai ponsel pintar baru itu tidak memiliki teknologi yang benar-benar segar; sebagian besar hanya memaksimalkan fungsi yang sudah ada, misalnya memaksimalkan fitur kamera, memaksimalkan SoC yang digunakan, dan memaksimalkan ruang simpan.
Sangat mungkin berbagai teknologi baru memang “disimpan” untuk dikeluarkan pada tahun 2020. Jadi, pada tahun 2020 ini sudah sewajarnya jika berbagai produk ponsel pintar yang bakal diluncurkan mengusung berbagai inovasi dan fitur baru.
Berbagai inovasi dan fasilitas unggulan baru itu memang sudah tidak asing lagi karena sudah ada purwarupa ponsel pintar yang diperkenalkan dan memuatnya. Sebagian lagi malahan ada yang sudah memuat teknologi baru ini, walaupun baru semacam “pendahuluan”.
Nah, langsung saja, inilah dia inovasi teknologi dan fitur yang diprediksi akan memperkaya ponsel pintar keluaran tahun 2020.
Teknologi 5G
Jaringan yang selama ini menjadi tulang punggung koneksi berbagai ponsel pintar telah mencapai generasi kelima atau disebut dengan 5G. Teknologi 5G ini mulai diluncurkan pada pertengahan tahun 2019, tetapi adopsinya belum terlalu tinggi. Adapun Indonesia diperkirakan baru pada tahun 2023 nanti benar-benar siap mengadopsinya.
Ponsel pintarnya sendiri sudah siap menggunakan 5G pada tahun 2020, tentunya dengan mempertahankan dukungan terhadap generasi sebelumnya. Kelebihan teknologi 5G tidak melulu soal kecepatan, tetapi juga kapasitas dan latensi.
Ponsel pintar dengan kemampuan 5G yang telah ada antara lain adalah Samsung Galaxy S10 5G, Huawei Mate 30 Pro 5G, dan OPPO Reno 5G.
Layar Tanpa Bingkai
Layar yang luas merupakan dambaan pengguna ponsel pintar karena dengan layar yang luas, ada lebih banyak informasi yang bisa ditampilkan. Selama ini, cara yang dicapai untuk mendapatkannya adalah dengan bezel atau bingkai yang setipis mungkin. Beberapa ponsel pintar bahkan memiliki tepi kanan dan kiri layar yang melengkung.
Untuk pihak tertentu, layar lengkung ini sudah cukup untuk disebut bezel-less display atau layar tanpa bingkai. Namun sebenarnya bingkainya masih tetap ada.
Pada tahun 2020 ini, sangat mungkin layar ponsel pintar benar-benar tanpa bingkai. Contoh produk yang seperti ini sudah ada, yaitu Xiaomi Mi Mix Alpha yang diperkirakan meluncur ke pasar pada bulan Desember 2019.
Layar Lipat Atau Fleksibel
Selain layar penuh tanpa bingkai, tahun 2020 kemungkinan bakal dipenuhi juga dengan ponsel pintar berlayar lipat. Pada tahun 2019, sudah ada produk dengan layar lipat yaitu Samsung Galaxy Fold dan Huawei Mate X. Namun, Samsung Galaxy Fold sempat bermasalah, sedangkan Huawei Mate X tersedia di Cina saja. Pada awal tahun 2020 ini pun, Motorola meluncurkan ponsel pintar berlayar lipat dengan model seperti ponsel pintar mereka yang legendaris, razr.
Pengembangan layar lipat sendiri sebenarnya sudah dilakukan sejak tahun 2004. Saat itu Philips mengembangkan layar yang bukan saja bisa dilipat, tetapi juga bisa digulung. Namun, ternyata teknologi layar lipat baru bisa diwujudkan dalam bentuk ponsel pintar pada tahun 2019.
Sebuah ponsel pintar tidak akan berfungsi jika energi yang tersimpan di baterainya habis. Tak heran jika para produsennya berlomba-lomba menyematkan baterai berkapasitas besar. Namun, makin besar kapasitas baterai, tentu makin lama pula waktu yang dibutuhkan untuk mengisi ulang energinya. Produsen ponsel pintar pun berlomba-lomba mengembangkan pengisian ulang baterai cepat.
Sebelum tahun 2020, ada cukup banyak teknologi pengisian ulang baterai cepat. Berbagai teknologi ini rata-rata mampu mengisi ulang baterai berkapasitas 4.000 mAh hanya dalam waktu satu jam.
Pada tahun 2020 ini, diperkirakan pengisian ulang baterai akan super cepat. Charger yang digunakan bisa saja memiliki daya 65 W maupun 100 W, lebih tinggi dari sebelumnya yang 45 W atau kurang.
Pada tahun 2020, diperkirakan ponsel pintar akan makin mudah dihubungkan dengan berbagai peralatan yang mampu menghasilkan AR (augmented reality). Apple misalnya, ditengarai sedang melakukan penelitian bersama dengan produsen alat AR untuk menghasilkan kacamata AR. Kacamata AR ini akan terhubung dengan iPhone dan menampilkan hal tertentu yang biasanya tampil di layar.
AR nantinya juga bisa ditampilkan dalam bentuk hologram, langsung dari layar ponsel pintar. Jadi, tidak diperlukan adanya alat tambahan apapun.
Dalam bentuk sederhana, AR sudah bisa dijumpai pada filter Snapchat atau Instagram. Filter tersebut mampu menampilkan benda tambahan yang seolah-olah benar-benar menempel pada orang yang menggunakan aplikasi itu.