Find Us On Social Media :

WhatsApp Tak Lagi Gratis, Pilih Bayar Rp14.000 atau Rela Iklan Nongol

By Adam Rizal, Selasa, 14 Januari 2020 | 16:30 WIB

Ilustrasi WhatsApp

Tidak bisa dipungkiri WhatsApp menjadi pilihan aplikasi pesan utama yang digunakan banyak orang karena gratis dan mudah digunakan. Namun bagaimana jadinya bila WhatsApp menjadi aplikasi berbayar?

Rencana WhatsApp meraup pundi keuntungan dibocorkan dua analis media sosial yang kebetulan hadir dalam acara Facebook Marketing Summit di Berlin, Jerman pada Mei 2019.

Facebook pun sudah mengkonfirmasi rencana ini akan direalisasikan pada 2020, meskipun belum jelas kapan pastinya.

Hal ini pun diakui oleh Matt Navarra, Konsultan Sosial Media melalui akun Twitter pribadinya. Para pengguna akan melihat iklan ketika mengintip WhatsApp Status orang lain, dan disitulah WhatsApp meraih pendapatan.

Namun, sebenarnya jauh sebelum Facebook ingin memonetisasi WhatsApp. Pendiri WhatsApp telah memiliki cara untuk mendapatkan keuntungan yaitu dengan dengan mematok biaya berlangganan sebesar US$ 1 atau setara Rp 14.000 per tahun bagi pengguna.

Akhirnya, rencana monetisasi WhatsApp dengan iklan ini pun memunculkan perdebatan panas dan membuat dua pendiri perusahaan, Brian Acton dan Jun Koum meninggalkan perusahaan.

Keduanya tak sepakat dengan kehadiran iklan dalam platform chatting ini sementara Mark Zuckerberg ingin segera monetisasi ini dilakukan, seperti dikutip dari Forbes.

WhatsApp sendiri didirikan oleh Brian Acton dan Jun Koum pada 2009 silam. Plaform ini kemudian diakuisisi Facebook pada 2014 senilai US$ 19 miliar dalam bentuk sebagian uang tunai dan saham Facebook.

Biaya Berlangganan

Kehadiran iklan di WhatsApp sebenarnya sudah banyak diprediksi berbagai pihak. Pasalnya, Facebook Group merupakan platform periklanan terbesar di dunia di mana pendapatan lebih dari 80% pendapatan perusahaan berasal dari iklan.

Sebelum meninggalkan perusahaan, Acton mendatangi kantor Facebook untuk mencoba mengusulkan cara Whatsapp meraih keuntungan ke CEO Mark Zuckerberg. Sesampai di sana, ia pun berselisih dengan tim hukum Facebook. Karena Facebook ingin menghasilkan uang melalui iklan, sedangkan Acton ingin membuat Whatsapp dengan biaya berlangganan.

"Pada akhirnya, saya menjual perusahaan saya. Saya seorang penjual. Saya mengakui itu," ujarnya.