Find Us On Social Media :

Penuh Kebencian, Bos AirAsia Tony Fernandes Berhenti Main Twitter

By Adam Rizal, Rabu, 15 Januari 2020 | 09:00 WIB

Tony Fernandes (CEO Air Asia)

Beberapa bulan setelah meninggalkan Facebook, bos maskapai penerbangan AirAsia, Tony Fernandes juga meninggalkan platform jejaring sosial Twitter. Hal itu telah dilakukannya sejak awal Januari 2020 ini.

Menurut Tony, tindakan ini menjadi salah satu upaya untuk mengurangi dampak negatif media sosial, yang berasal dari berbagai informasi-informasi yang ada di sana.

“Kini saya merasa jauh lebih baik. Saya tidak menggunakan Facebook dan saya yakin juga akan lebih baik apabila saya tidak menggunakan Twitter. Media sosial kini menjadi tempat amarah,” katanya dikutip BussinesInsider.

Disinyalir, langkah Tony yang meninggalkan media sosial itu dipicu oleh penembakan yang terjadi di masjid di Selandia Baru. Kini, bos AirAsia itu hanya mengaktifkan Instagram dan LinkedIn sebagai media sosialnya.

Tony mengumumkan untuk mulai menon-aktifkan akun Twitternya dalam cuitan terakhirnya pada Minggu lalu (12/1/2020). Beberapa followersnya menanggapi sikap Tony secara positif.

 Setelah cuitan tersebut, kini, 1,3 juta pengikutnya hanya dapat menikmati kolom tweet dan profilnya yang kosong, karena semua tweet Tony telah dihapus.

Kicauan Tony Fernandes yang berkesan

Sebelumnya, Tony dikenal sebagai bos AirAsia yang aktif di Twitter, dan sering membagikan cuitannya kepada 1,3 pengikutnya. Berikut beberapa tweet yang diklaim menjadi tweet terbaik Tony pada 2019, versi BussinesInsider.

Pada Januari 2019, Fernandes berbagi foto tentang sekelompok lebah yang berkumpul di tepi jendela di sebuah teluk di bandara Kuala Lumpur.

Dalam tweet-nya, Tony mengatakan bahwa kini bandara tersebut telah memiliki berbagai binatang. Tony menyindir secara halus terkait harga pajak bandara Kuala Lumpur yang tinggi.

“Sekarang kita punya lebah di KLIA 2. Kami punya belatung, tikus, dan sekarang lebah. Mungkin menjadi kebun binatang atau madu KLIA 2. Bisa jadi penghasilan baru yang bisa mengurangi pajak bandara. Selain lelucon, ini berbahaya bagi penumpang dan staf saya. Akankah CEO baru yang tidak komunikatif menyelesaikan masalah ini? ” tulisnya.

Sehari setelah cuitannya beredar, pihak bandara mulai mengasapi kawanan lebah tersebut. Kemudian merespons cuitannya dan mengatakan bahwa segerombolan lebah itu hanya bermigrasi.