Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengisyaratkan akan ada perusahaan rintisan yang menjadi unicorn tahun ini.
"Ada beberapa, tapi, jangan saya sebutkan," kata Johnny, ditemui usai acara Indonesia Millenial Summit 2020 di Jakarta.
Tak hanya unicorn baru, menurut Johnny, akan ada unicorn yang naik kelas jadi decacorn tahun ini.
"Ada yang potensial naik jadi unicorn, ada juga unicorn yang naik jadi decacorn," kata Johnny.
Menteri Johnny belum mau memberikan informasi sektor mana yang akan menghasilkan unicorn tahun ini, namun menyebutkan unicorn baru itu berasal dari multiplatform.
Indonesia saat ini memiliki empat perusahaan rintisan yang menembus tingkatan unicorn, yaitu memiliki valuasi di atas US$ 1 miliar. Mereka adalah Bukalapak, Tokopedia, Traveloka dan yang terbaru platform pembayaran digital OVO.
Gojek sudah berhasil menembus strata decacorn, satu tingkat di atas unicorn dengan valuasi minimal 10 miliar dolar AS. Sejak tahun lalu, diperkirakan unicorn baru akan datang dari sektor pendidikan atau kesehatan karena cukup banyak APBN yang digelontorkan terutama untuk sektor pendidikan.
7 Unicorn
Menteri Riset, Teknologi dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional RI Bambang Brodjonegoro mengatakan Indonesia akan memiliki 2 Unicorn baru pada awal tahun mendatang. Penambahan 2 Unicorn tersebut akan melengkapi 5 Unicorn yang telah ada saat ini.
"Saat ini officially Unicorn-nya 5. Berpotensi nambah 2 lagi. Akhir tahun ini. Jadi mudah-mudahan memasuki tahun baru 2020 nanti, Unicorn kita bisa 7," kata Bambang dalam acara Indonesia BusinessNews Award 2019 di Kantor BPPT, Jakarta, Rabu (6/11/2019).
Saat Indonesia telah memiliki 5 startup unicorn yaitu Gojek, Tokopedia, BukaLapak, Traveloka dan Ovo.
Bambang mengatakan memiliki 5 Unicorn Indonesia telah masuk menjadi negara dengan Unicorn terbanyak di Asia Tenggara. Selain itu, Indonesia juga masuk menjadi 10 negara dengan Unicorn terbanyak di dunia.
"Dengan 5 saja kita sudah menjadi negara dengan Unicorn terbanyak di Asia Tenggara dan masuk top 10 di dunia. Jadi kalau 7, barang kali ranking di dunia juga naik," jelasnya.
Memiliki banyak perusahaan dengan valuasi USD 1 juta tidak mudah. Sebab, masih banyak perusahaan di dunia bahkan di Indonesia belum mampu mencapai hal tersebut.
"Apa sih gunanya kita bangga sama Unicorn?. At the end of day itu entrepreneurship ya. Dan mereka itu adalah technopreneurship tentunya yang dibayangkan oleh teman-teman di BBPT. Preneur is interpreneur tapi tehnopreneur artinya interpreneur yang dilakukan melalui teknologi tadi," jelasnya.
"Dan ternyata ada 5 atau 7 Unicorn, technopreneur di Indonesia yang valuasinya sudah $1 million dan itu tentunya bukan angka yang mudah. Buktinya tidak hanya perusahaan yang bisa menjadi unicorn," tandasnya.