DJ Koh, yang sejak tahun 2015 menjadi CEO Samsung Telecommunication, tidak akan naik panggung di acara peluncuran seri ponsel Galaxy S20 Februari mendatang. Sebab, posisinya kini sudah digantikan oleh Roh Tae-moon.
Roh secara resmi menduduki posisi barunya pada Senin kemarin. Pria 51 tahun ini merupakan salah satu eksekutif termuda di jajaran pimpinan Samsung. Dia dikenal sebagai salah satu tokoh di balik pengembangan lini ponsel dan tablet Galaxy.
Di lingkungan internal Samsung, Roh yang bergabung dengan Samsung pada 1997 dikenal sebagai sosok yang jago soal engineering dan sangat memperhatikan fitur-fitur perangkat.
Dia sebelumnya menjadi eksekutif nomor dua di unit bisnis smartphone perusahaan tersebut. Selain membidani perangkat Galaxy, Roh juga memiliki peranan penting dalam memangkas ongkos produksi handset, termasuk dengan melakukan lebih banyak outsourcing agar bisa bersaing dengan para pemain dari China seperti Huawei.
Tantangan Berat Samsung
Saat ini, Samsung memang masih menduduki posisi sebagai pabrikan smartphone terbesar di dunia. Namun, Samsung mulai kehilangan segmen papan tengah dan bawah smartphone yang kini dikuasai pemain China seperti Huawei, Vivo, dan juga Oppo.
Karena itu, Roh pun bakal mengemban tugas mempertahankan pasar Samsung dari para kompetitor ini, sekaligus menumbuhkan pasar di wilayah strategis seperti India dan China, dan mensukseskan upaya-upaya baru seperti 5G dan ponsel lipat.
Event besar perdana bagi Roh kemungkinan adalah acara peluncuran lini Galaxy S20 berikut ponsel lipat generasi kedua dari Samsung, Galaxy Z Flip, di San Francisco, AS, awal bulan depan, seperti dihimpun KompasTekno dari The Verge, Selasa (21/1/2020).
Akan halnya DJ Koh, dia tetap memimpin divisi IT dan mobile communications di Samsung. Tugas Koh, menurut keterangan tertulis yang dirilis Samsung, kini akan lebih mengarah ke pengembangan bisnis baru dan "menciptakan sinergi antar divisi".
Bangun Pabrik
Samsung, berencana untuk mengucurkan investasi sebesar 500 juta dollar AS (Rp 6,8 triliun) untuk membangun pabrik panel layar di India. Hal tersebut diketahui dari berkas dokumen yang diajukan oleh Samsung ke regulator setempat di India, awal Januari ini.
Pabrik baru di bawah nama Samsung Display tersebut nantinya bakal dimanfaatkan untuk membuat panel yang membekali aneka perangkat elektronik bikinan Samsung di India, misalnya smartphone atau TV.
Di dalam dokumen, Samsung juga memaparkan bahwa pihaknya telah mengalokasikan sejumlah lahan untuk memperluas pabriknya yang telah berdiri di kawasan Noida di pinggiran kota New Delhi
Meski demikian, pihak Samsung belum memberikan komentar resmi berikut rincian lengkap terkait rencana pembangunan pabrik panel display itu. Pabrik Samsung sebelumnya di kawasan industri Noida sudah memproduksi smartphone sejak tahu 2018. Keberadaan pabrik baru nantinya diperkirakan bisa menekan harga panel display, yang merupakan elemen paling mahal dari sebuah smartphone, setidaknya untuk pasaran India.
Samsung sendiri sempat menjadi pabrikan smartphone nomor satu di India. Tapi belakangan posisinya tergeser oleh Xiaomi yang kini duduk di urutan pertama. Pangsa pasar Samsung di India juga digerogoti pemain-pemain lain asal China, seperti Realme dan Vivo, sebagaimana dihimpun Reuters.
Data firma riset Counterpoint menunjukkan pangsa pasar Samsung di India pada kuartal ketiga 2019 berada di kisaran 20 persen, turun dari 25 persen tiga bulan sebelumnya.