Find Us On Social Media :

Hal-hal Unik dan Aneh yang Ditemukan di Google Maps. Apa Saja?

By , Rabu, 22 Januari 2020 | 16:07 WIB

Dok. Google

Sampai kini belum ada penjelasan yang paling tepat dari fenomena itu. Google sendiri telah memutakhirkan Google Maps dan saat ini danau tersebut kini tampak seperti danau yang lain.

Struktur Misterius di Gurun Gobi

Dok. Google

Gurun Gobi merupakan salah satu gurun pasir terluas di dunia, terletak di perbatasan Cina dan Mongolia. Jika ditelusuri melalui Google Maps, akan tampak bahwa ada beberapa struktur misterius di sana.

Berhubung struktur tersebut diduga kuat terletak di daerah militer Cina, otomatis menimbulkan berbagai prasangka. Ada yang mengatakan bahwa struktur misterius tersebut pastilah berhubungan dengan peta Amerika Serikat, untuk menetapkan target tertentu yang akan diserang.

Namun, nenurut Natalie Wolchover dari blog Life's Little Mysteries, struktur tersebut hanya digunakan untuk melakukan kalibrasi terhadap satelit mata-mata Cina. Hal ini juga diiyakan oleh Jonathon Hill dari Mars Space Flight Facility di Arizona State University.

The Badlands Guardian

Dok. Google

Alam seringkali memiliki bentuk yang mirip sesuatu, misalnya Gunung Tangkuban Parahu yang bentuknya mirip perahu. Kemiripan tersebut dengan mudah bisa terlihat karena terjangkau oleh mata manusia.

Ada juga bentuk-bentuk alam yang tadinya tak terjangkau oleh mata manusia, kini berkat Google Maps menjadi terlihat jelas. Salah satunya adalah batu-batuan yang terletak di Alberta, Kanada, yang menyerupai kepala manusia. Masyarakat di sana menyebutnya The Badlands Guardian.

Sama sekali tidak ada campur tangan manusia dalam pembentukan batuan sehingga menjadi mirip kepala. Uniknya, ketika manusia membuat akses berupa jalan ke lokasi batuan tersebut, dari Google Maps terlihat seolah-olah kepala manusia itu sedang menggunakan earphone.

Pulau Sandy

www.bellingcat.com

Pulau Sandy merupakan salah satu hal misterius yang pernah ditemukan di Google Maps. Pulau Sandy ini pernah muncul di Google Maps, tetapi ketika benar-benar dikunjungi, pulau tersebut sama sekali tidak ada, hanya ada lautan luas. Bahkan, kedalaman dasar laut pada lokasi itu nyaris mencapai 1,5 km.

Yang pertama kali “menemukan” pulau Sandy adalah sekelompok peneliti dari Australia. Mereka sedang melakukan penelitian terhadap lempeng tektonik di sebelah timur benua Australia.

Diduga, pulau Sandy tersebut sebenarnya merupakan bagian dari gunung berapi bawah laut yang lepas ketika meletus. Karena masa jenisnya rendah, ia mengapung di permukaan laut dan terus bergerak terbawa arus.