“Kini kami telah bekerjasama dengan 20 kota dan kabupaten untuk mendigitalisasikan wilayah mereka. Sektornya pun beragam, bisa di sektor pendidikan, kesehatan, atau lingkungan. Untuk melayani segmen ini, tantangannya pun cukup besar,” ujar Senior Advisor Strategic Business Development Yosi Widiyanti.
Sepanjang perjalanan bisnsnya, Lintasarta menemukan kondisi dan sumber daya yang berbeda di setiap daerah. Misalnya saja ketersediaan internet, visi para pemimpin di daerah tersebut, hingga kebutuhan di sektor tertentu.
“Tahun 2020, kami targetkan pendapatan dari bisnis smart city hingga puluhan miliar rupiah. Pasar ini cukup seksi mengingat anggaran yang besar dan harus dikeluarkan,” tutup Bayu.