Perusahaan mulai dari aplikasi ride-hailing, e-commerce, dompet digital, hingga layanan streaming digital mendapat keuntungan dari data-data pola perilaku konsumen yang dikumpulkan.
Pada awal 2019, Bukalapak juga mengalami peretasan oleh peretas Pakistan, Gnosticplayers. Peretas mengklaim telah meretas puluhan situs web populer termasuk salah satunya Bukalapak.
Gnosticplayers mengungkapkan ada 13 juta akun Bukalapak yang telah diretas dan dijual di Dream Market, sebuah situs jual beli di dark web.
Namun, Bukalapak membantah klaim tersebut. Saat itu, Head of Corporate Communication Intan Wibisono memastikan tidak ada data penting pengguna yang berhasil didapatkan peretas.