Find Us On Social Media :

Komputer Mini di Charger Smartphone Bisa Mendaratkan Roket di Bulan

By Wisnu Nugroho, Jumat, 14 Februari 2020 | 13:05 WIB

Komputer mini di charger smartphone ternyata lebih canggih dari komputer yang digunakan Apollo 11

Anda mungkin sudah sering mendengar betapa cepatnya perkembangan komputer dalam beberapa dekade terakhir. Di era 1960-an, sebuah komputer sederhana membutuhkan satu ruangan besar. Sementara saat ini, smartphone paling murah memiliki kemampuan ribuan kali lebih tinggi dibanding komputer era 1960-an.

Bahkan charger smartphone masa kini sebenarnya lebih canggih dibanding komputer yang digunakan Apollo 11 yang mendarat di bulan pada tahun 1969.

Sekadar informasi, Apollo 11 kala itu membutuhkan komputer yang bisa membantu astronot mengkalkulasi semua aspek pendaratan. Karena itu, NASA pun membuat Apollo Guidance Computer, sebuah komputer yang dipasang ke kabin Apollo 11. 

Namun karena keterbatasan tempat, komputer tersebut harus berukuran mini. Karena berukuran mini dan keterbatasan teknologi, spesifikasi komputer ini juga sangat terbatas. Prosesor Apollo Guidance Computer hanya memiliki kecepatan 1,024MHz, RAM 4KB, dan storage 72KB. 

Namun komputer sederhana ini terbukti mampu mengantarkan astronot mendaratkan Apollo 11 ke bulan.

Charger Smartphone yang Kian Canggih

Jika dibanding komputer saat ini, spesifikasi Apollo Guidance Computer memang sangat sederhana. Bahkan spesifikasi seperti itu “kalah” dibandingkan komputer mini yang ada di charger smartphone masa kini.

Lho, memang charger punya komputer mini?

Iya, charger saat ini ini bisa dibilang memiliki komputer tersendiri. Standar USB Power Delivery (USB-PD) saat ini memungkinkan sebuah smartphone menerima daya sampai 100W. Namun daya sebesar itu tidak serta-merta dapat dialirkan ke perangkat smartphone. Charger harus “bernegosiasi” dengan smartphone untuk daya terbaik di kondisi tertentu. Karena itulah charger masa kini memiliki microcontroller alias komputer mini untuk melakukan komunikasi dengan smartphone.

Seorang developer bernama Forrest Heller pun melakukan eksperimen untuk melihat komputer mini di tiga buah charger USB-C, yaitu Google 18W Pixel, Huawei 40W SuperCharge, dan Anker PowerPort Atom PD 2. 

Dari ketiga produk tersebut, charger Google Pixel terbilang paling sederhana karena menggunakan microcontroller Weltrend WT6630P yang kecepatannya cuma 10MHz. Namun itu saja sudah 10X lebih canggih dibanding komputer Apollo 11. Apalagi jika dibandingkan charger lain, yaitu Huawei SuperCharge yang memiliki prosesor berkecepatan 22,7MHz dan Anker PowerPort (48MHz). 

Dengan kata lain, komputer mini di charger smartphone secara teori bisa menggantikan peran Apollo Guidance Computer di Apollo 11. Tentu saja, bukan berarti perjalanan ke bulan berikutnya akan menggunakan komputer mini seperti itu. Namun perbandingan yang dilakukan Forrest Heller ini bisa menjadi pengingat betapa pesatnya kemajuan teknologi komputer saat ini.