Find Us On Social Media :

Tak Terdampak Virus Corona, Realme Jamin Pasokan Smartphone Aman

By Adam Rizal, Minggu, 16 Februari 2020 | 15:00 WIB

realme X2 Pro

Realme memastikan wabah virus novel corona Covid-19 tidak mempengaruhi produksi dan pasokan smartphonenya di Indonesia. Bahkan, realme bakal segera memboyong ponsel terbaru Realme C3 ke Indonesia dan akan meluncurkan Realme X50.

"Sekarang saja kita bisa merilis produk C3 ini. Jadi masih aman. X50 juga dipastikan aman, karena X50 sudah jauh jauh hari," Public Relations Manager Realme, Krisva Angnieszca, kepada awak media di bilangan Melawai, Jakarta Selatan.

Krisva menjelaskan virus corona tak mempengaruhi stok ponsel Realme karena Realme Indonesia sudah memiliki pabrik di daerah Mauk, Tangerang. Krisva mengatakan pabrik perakitan ponsel memang masih mengambil komponen ponsel dari luar negeri, tapi mayoritas komponen berasal dari luar negeri.

"Di Indonesia sih saat ini tidak. Virus corona sendiri kita tidak ada kendala dalam produksi maupun stok. Karena kita kan sudah ada pabrik di Tangerang jadi kami aman hingga sampai saat ini tidak ada kendala," ujarnya.

Sama dengan Realme, sebelumnya Samsung Indonesia juga menyatakan virus Covid-19 tak mempengaruhi pasokan ponsel di Indonesia. Samsung mengatakan sudah mengantisipasi dengan menyiapkan stok produk ponsel.

Xiaomi dan Oppo

Berbeda dengan Realme, dua vendor ponsel China, Xiaomi dan Oppo mengaku produksi ponsel mereka di Indonesia juga ikut terkena dampak wabah virus corona. Keduanya mengakui bahwa ada keterlambatan manufaktur dan ada beberapa perangkat baru yang harus diatur ulang jadwal peluncurannya.

"Sebagai salah satu dampak dari wabah coronavirus, telah terjadi perpanjangan libur Tahun Baru Imlek di RRT yang memungkinkan terjadi penundaan dalam pekerjaan manufaktur, di mana saat ini kami sedang memantau berbagai perkembangan dengan seksama, memprioritaskan supply dan meminimalisir hal tersebut," kata perwakilan Xiaomi.

Sementara itu, Public Relation Oppo Indonesia Aryo Meidianto menuturkan meskipun ada beberapa perangkat baru Oppo yang harus mundur tanggal peluncurannya tetapi dia memastikan ponsel Oppo Find X akan tetap diperkenalkan guna memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia.

"Sebenarnya agak bingung kalau berbicara terkena dampak atau tidak, memang ada beberapa produk untuk tanggal peluncurannya sedikit mundur dari timeline. Tetapi ada beberapa produk yang dari sana [China] masuk [ke Indonesia], yang dalam beberapa hari lagi ingin dipasarkan," tutur Aryo.

Gabung Ponsel China

Krisva mengonfirmasi bahwa Realme telah bergabung dalam aliansi bersama Xiaomi, Huawei, Oppo dan Vivo untuk menantang dominasi Google Play Store.

"Sebenarnya memang beberapa brand menyatakan, kalau dari Realme sendiri kita menyatakan sudah ter-joint di aliansi itu. Untuk lebih detailnya kita belum bisa share, cuman kalau ditanya Realme berpartisipasi bisa dibilang iya," ujar Krisva dalam temu media di Jakarta.

Para produsen smartphone asal China itu menyebut aliansi mereka sebagai Global Developer Service Alliance (GDSA).

GDSA akan menjadi platform untuk memudahkan pengembang game, musik, film dan aplikasi lain untuk memasarkan aplikasi mereka di pasar luar negeri.

Krisva tidak bersedia untuk berbagi informasi mengenai pengembangan platform tandingan Play Store itu. Namun, dia mengatakan aliansi tersebut memungkinkan perangkat Realme untuk berbagai foto dan video ke perangkat lain yang tergabung dalam aliansi layaknya fitur AirDrop di perangkat Apple.

"Untuk di Realme, share-nya sudah bisa membagikan data ke beberapa perangkat. Contoh, kalau di iPhone seperti AirDrop. Di perangkat Realme sebenarnya sudah ada Realme Share," kata Krisva.

Pada akhir bulan lalu, Google dikabarkan akan menghadirkan fitur AirDrop di Android, yang akan dinamai Nearby Sharing. Fitur tersebut akan memungkinkan untuk berbagi foto atau file lain dengan perangkat terdekat.

Selain Google, Samsung juga kabarnya tengah mengembangkan layanan berbagi bergas sejenis AirDrop.

Fitur yang dinamai Quick Share tersebut akan dapat digunakan di sesama ponsel Samsung, dan ke perangkat-perangkat yang memiliki SmartThings.

Sementara itu, menurut analis Sensor Tower, aliansi GDSA, akan mulai membangun kekuatan negoisasi lebih banyak terhadap Google.