Twitter melaporkan pendapatannya mencapai 1,01 miliar dollar AS atau Rp15 triliun pada kuartal keempat tahun lalu.
Angka itu naik sebanyak 11 persen dari tahun sebelumnya (year-over-year) dan diklaim sebagai pendapatan per kuartal terbesar Twitter sejak berdirinya perusahaan itu.
Peningkatan pendapatan didorong oleh kenaikan jumlah Daily Active User (DAU) Twitter atau jumlah pengguna aktif harian yang masuk ke situs Twitter dan terpapar iklan.
Jumlahnya mencapai 152 juta pada kuartal-IV 2019, naik hampir 21 persen dari jumlah 126 juta yang tercatat di periode yang sama tahun sebelumnya.
"Kuartal keempat adalah penutupan yang kuat tahun ini. Pertumbuhan penggunaan harian ini sebagian besar didorong oleh peningkatan kualitas produk," ujar CFO Twitter Ned Segal dalam konferensinya dengan analis Wall Street.
Seperti situs media sosial lainnya, Twitter telah melakukan beberapa perubahan layanan. CEO Twitter Jack Dorsey menjelaskan beberapa layanan yang dilakukan pihaknya ini guna meningkatkan jumlah pengguna Twitter.
"Kami percaya hal ini menjadi faktor pertumbuhan bagi kami dalam jangka panjang dan mendorong lebih banyak percakapan di Twitter," kata Dorsey optimistis, seperti dihimpun CNET.
Beberapa layanan baru diantaranya yakni meminimalisir komentar negatif dengan membersihkan para bot atau troll dan para pengguna yang menyebarkan informasi keliru.
Kemudian, pada bulan Maret mendatang Twitter juga akan memulai melabeli komentar-komentar negatif tersebut, termasuk unggahan deepfake yang memanipulasi video sehingga tampak pelaku di dalamnya adalah orang tertentu, padahal bukan
Selain itu, Twitter juga akan menguji fitur yang dapat mendorong lebih banyak percakapan positif dan menyembunyikan balasan komentar yang tidak pantas atau berpotensi menyakitkan perasaan.
Prediksi Tren Tagar Twitter 2020
Communications Lead South East Asia Twitter, Cipluk Carlita mengatakan percakapan soal salah satu genre musik yakni K-Pop atau Korean Pop diprediksi masih tinggi pada 2020.