Find Us On Social Media :

Kalah dari Telkomsel, Telkom Diminta Kreatif Mencari Model Bisnis

By Adam Rizal, Selasa, 18 Februari 2020 | 16:00 WIB

Menteri BUMN Erick Thohir

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meminta PT Telkom Indonesia Tbk (Persero) untuk mencari model bisnis yang tidak mengandalkan infrastruktur.

Keinginan Menteri BUMN Erick Thohir tersebut disampaikan langsung oleh Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga.

"Telkom harus cari bisnis yang tidak lagi mengandalkan infrastruktur, tapi sudah mengarah pada pemanfaatan platform. Jadi arah Menteri BUMN (Erick Thohir) ke sana," ujar Arya di Jakarta, Senin (17/2/2020) kemarin.

Saat ini, menurut dia, masyarakat cenderung menghabiskan dananya lebih besar ke aplikasi yang infrastrukturnya dibangun oleh PT Telkom.

"Kalau dihitung, lebih banyak pengeluaran konsumen buat aplikasi daripada infrastrukturnya seperti telepon. Maka itu, Telkom harus bisa antisipasi, masa orang lebih banyak dapat uang dari infrastruktur Telkom dibanding Telkom sendiri," ucapnya.

Ia mengatakan pihaknya berharap agar bisnis Telkom sesuai dengan perkembangan zaman.

"Jadi Menteri pacu Telkom cari model bisnis, bukan berarti Telkom dibubarkan atau Telkomsel jadi anak usaha. Ini hanya bandingkan jangan sampai anak usahanya yang banyak berikan dividen," katanya.

Disindir Erick

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Tohir mengkritisi kinerja PT Telekomunikasi Indonesia atau Telkom. Kritik tertuju pada minimnya kontribusi Telkom bagi negara.

Erick menilai, kontribusi Telkom yang belum besar bagi negara, karena sebagian besar pendapatan perusahaan itu hanya berasal dari anak perusahaannya, yakni Telkomsel. Karenanya, akan lebih baik jika hanya Telkomsel saja yang langsung di bawah kementerian.

"Saya juga enak (kalau) jadi Telkom. Telkomsel dividen, revenue Telkomsel digabung ke Telkom hampir 70 persen. Mendingan tidak ada Telkom, langsung aja dimiliki oleh Kementerian BUMN, dividennya jelas," kata dia di Menara Mandiri, Jakarta.

Karena itu, dia berharap ke depannya Telkom harus berubah menjadi perusahaan teknologi informasi pelat merah yang benar-benar fokus dalam mengembangkan data-data yang dimiliki dan memanfaatkannya sebagai pusat data di Indonesia. Bukan malah datanya dimiliki negara asing.