Hingga usianya yang ke-10 tahun ini, jumlah pengguna aktifnya sudah mencapai lebih dari 70 juta dan kunjungan aplikasi Bukalapak mencapai 42 juta kali per bulan. Nilai valuasi Bukalapak diduga sudah mencapai 2,5 miliar dolar AS atau Rp 34 triliun.
5. OVO
Ovo
Startup di bidang e-wallet, OVO, resmi menyandang status unicorn pada tahun 2019 lalu. OVO sendiri disebutkan sebagai aplikasi pembayaran seluler yang dibuat oleh LippoX pada 2017.
Kabar status unicorn OVO pertama kali muncul dari data perusahaan penyedia platform analisis dan machine intelligence, CB Insights, yang punya daftar kumpulan startup yang sudah meraih gelar unicorn.
Dalam daftar tersebut, ada nama startup OVO. Ada tiga investor yang telah bergabung dengan OVO, yakni Grab, Tokopedia, dan Tokyo Century Corporation. Valuasi OVO disebut telah mencapai 2,9 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 40 triliun per Oktober 2019.
6. JD.id
JD.ID
JD.id menjadi startup Indonesia keenam yang bergelar status unicorn. Valuasi startup e-commerce itu dikabarkan telah melampaui 1 miliar dolar AS.
Kabar JD.id telah bergelar unicorn datang dari laporan DailySocial. Manajemen JD.id pun membenarkan kepada kumparan, bahwa valuasi perusahaan mereka telah mencapai 1 miliar dolar AS sejak tahun 2019 lalu.
Namun, JD.id tidak menyebut rincian valuasi perusahaan saat ini. Diketahui, status unicorn JD.id didapatkan setelah menggelar joint venture dengan beberapa perusahaan lain, termasuk Gojek.
JD.id pertama kali mulai beroperasi di Indonesia pada November 2015. Berdasarkan data CrunchBase, saat ini bisnis JD.id berkembang sangat pesat. Jumlah produk yang menawarkan pertumbuhan cepat kurang dari 10 ribu pada tahun 2015, menjadi sekitar 100 ribu pada akhir 2016.
JD.id juga menyediakan layanan pengiriman yang mencapai 365 kota di seluruh Indonesia dengan ribuan armada yang siap mengirimkan langsung ke pelanggan mereka.