Google mengumumkan Google Translate sudah punya lima bahasa tambahan pada awal tahun ini.
Kelima bahasa yang ditambahkan pada Google Translate antara lain Kinyarwanda (Rwanda), Odia (India), Tata, Turkmen, dan Uyghur.
Hanya saja, bisa dipastikan warga Uyghur akan kesulitan untuk menggunakan layanan ini karena China melakukan blokir pada layanan Google.
Kendati demikian, ini diharapkan bisa menjadi salah satu cara orang-orang di dunia agar bisa mengenal budaya Uyghur, termasuk bahasa.
Selain penambahan lima bahasa baru, terjemahan online ini juga mendukung input keyboard virtual untuk Kinyarwanda, Tatar, dan Uyghur.
Dengan adanya tambahan lima bahasa ini, jumlah bahasa yang bisa diterjemahkan Google Translate menjadi 108. Memang, angka tersebut masih sebagian kecil dibandingkan bahasa di Bumi yang berjumlah ribuan. Sebagaimana lansiran laman Endgadget, Ethnologue mencatat bahwa di muka Bumi ini terdapat sekitar 7.117 bahasa yang diucapkan oleh manusia yang tersebar di penjuru dunia.
Tak hanya menambahkan bahasa dari luar negeri, sejumlah bahasa daerah Indonesia juga sudah ditambahkan pada Google Translate, beberapa tahun lalu.
Selain terjemahan bahasa Indonesia, Google juga telah mentranslasi bahasa daerah di Indonesia, seperti Sunda, Jawa, dan juga Aceh. Bahkan, alih bahasa daerah ini juga bisa digunakan lewat Google Translate Image.
Fitur Transkripsi
Google mengungkapkan rencananya untuk menambahkan fitur transkripsi ke aplikasi Google Translate di perangkat Android.
Dengan fitur ini, akan memungkinkan pengguna aplikasi Google Translate untuk merekam audio dalam satu bahasa yang lalu bisa langsung menerjemahkannya ke bahasa lain secara real-time.
Dilansir dari The Verge (29/01/2020), fitur tersebut masih dalam bentuk prototipe dan Google menunjukkan pertama kalinya dalam rangkaian demo Artificial Intelligence (AI) di kantornya di San Fransisco pada Selasa lalu (28/01/20).
Menurut pihak Google, untuk menggunakan fitur ini perangkat Android pengguna harus terhubung dengan jaringan internet.
Artinya, akan berbeda dengan aplikasi Google Translate versi saat ini yang dapat berjalan secara online atau offline. Untuk offline, dengan catatan pengguna sudah mengunduh data terkait bahasa yang sering digunakan.
Google sendiri beranggapan bahwa mentranskripsi audio dari suatu bahasa ke bahasa lain dengan real-time lebih sulit daripada menerjemahkan teks tertulis dari suatu ke bahasa lain.
Lebih lanjut, pada tahap awal, fitur ini tidak dapat berfungsi untuk file audio yang sebelumnya sudah tersimpan.
Fitur hanya dapat berfungsi jika pengguna menangkap audio secara langsung di aplikasi Google Translate.
Google mengatakan fitur transkripnya secara konstan akan mengevaluasi seluruh kalimat saat audio diterjemahkan.
Fitur ini bisa secara otomatis menambahkan tanda baca, mengoreksi pilihan kata tertentu tergantung pada konteks kalimat, dan mencoba untuk memperbaiki hal-hal seperti aksen atau dialek daerah.
Meski fitur ini terdengar cukup membantu para pengguna Google Translate, sayangnya Google belum memberitahu pasti kapan fitur ini akan diluncurkan.