“Dulu aku tahunya, waktu masih zaman Bowo, Tiktok aplikasi main anak-anak which is anak aku sering main dubbing-dubbing-an. Dari dulu aku positif sama Tiktok,” ujar Wulan dalam talkshow “Sama-Sama Beda” yang digelar Tiktok di Kota Kasblanka Jakarta.
Wulan memandang Tiktok sebagai platform yang positif sebab dapat menjadi “wadah” bagi anak-anaknya untuk bermain role-play membawakan karakter orang lain, terlebih dirinya sendiri adalah seorang aktris.
Seiring dengan berjalannya waktu, ibu dari tiga orang anak itu melihat peralihan penggunaan platform Tiktok.
“Teman-teman anakku mereka dance, terus aku bilang 'Can I join?' dan ternyata tidak mudah karena harus mengingat dan mengikuti setiap tempo gerakan. Aku senang, karena anak-anakku jadi kreatif,” kata dia
Tiktok kini bahkan menjadi media bagi Wulan untuk menghibur diri di tengah kemacetan. “Baca berita sudah, main sosial media sudah, biar tidak stuck to one thing jadi main Tiktok,” ujar perempuan berdarah Inggris itu.
Lebih jauh, Wulan yang juga merupakan co-founder dari Yayasan Hope, yang fokus pada kesadaran akan penyakit kanker, memanfaatkan platform Tiktok untuk berbagi hal positif mengkampanyekan yayasan yang dia dirikan bersama dua orang temannya itu.