Find Us On Social Media :

WN Jepang Bawa Virus Corona, Alat Deteksi Bandara Dipertanyakan Netizen

By Adam Rizal, Selasa, 3 Maret 2020 | 09:30 WIB

Alat Pemindai Deteksi Virus Corona di Bandara Soekarno Hatta

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) resmi mengumumkan dua warga negara Indonesia (WNI) positif terpapar virus corona novel (COVID-19), setelah berkontak dengan seorang warga negara (WN) Jepang yang juga positif virus corona.

Sejumlah netizen mempertanyakan metode pemindaian suhu tubuh di bandara Soekarno-Hatta. Sebab, mereka heran kenapa pemindai suhu tubuh tak bisa mendeteksi suhu tubuh warga negara Jepang yang sudah terinfeksi virus corona itu.

"Ini bagaimana caranya WN Jepang ini masuk? Mana yang katanya pengamanan badaranya ketat? @AngkasaPura_2," cuit akun @KangAgung26Ea.

 Selang beberapa menit akun Twitter resmi Angkasa Pura menjawab cuitan itu. Pihak Angkasa Pura menyatakan sudah melakukan beberapa upaya untuk mencegah masuknya corona, salah satunya menggunakan alat Thermal Scanner.

"Selamat siang, dapat kami sampaikan AP2 bekerjasama dengan KKP melakukan pemeriksaan penumpang melalui alat Thermal Scanner dan beberapa upaya dan prosedur lain yang bertujuan untuk mencegah masuknya corona ke Indonesia di area kedatangan internasional di semua bandara yang dikelola AP2," cuit Angkasa Pura.

Beberapa netizen pun mencuitkan lemahnya pengamanan thermal scanner (pemindai suhu) di bandara.

Akun @erika_solo mengungkap kalau dirinya tak diperiksa oleh pihak bandara setelah melakukan perjalanan dari negara-negara yang sudah terinfeksi corona seperti Thailand dan Filipina.

Akun @annisacahyaR juga mengungkap lemahnya pengawasan pemindai panas di Indonesia serupa di Malaysia yang sama-sama tak diawasi dengan ketat.

Akun @feisaldotkom pun mempertanyakan keberadaan petugas yang semestinya menjaga pemindai panas di bandara. Dari foto yang diunggah, tampak mesin teronggok tanpa ada yang mengawasi.

 Hal ini diungkap akun @anyelirdevi. Berdasarkan menceritakan lewat akun Twitternya bahwa sesampainya teman sang ibu di bandara Soekarno-Hatta dari Singapura, pihak bandara tidak memeriksa ibunya.

"Sebenarnya orang orang yang keluar masuk ke Indonesia dari negara yang sudah terjangkit covid19 dicek tidak sih di bandara? Teman ibu saya pun baru pulang dari Singapura Februari awal tidak ada pengecekan soalnya, padahal Singapura sudah siaga 1 statusnya saat itu," kata dia.

Jadi turis china yang masuk indonesia sebelum di pasang scaner di bandara tidak pernah di periksa saat penerbangan ke china di tutup. kalo sudah masuk indonesia di anggap sehat gak pernah di periksa sama sekali.

Lalu akun @feisaldotkom mengunggah foto tempat pemeriksaan kesehatan penumpang di bandara Soekarno-Hatta tetapi tidak ada petugas yang berjaga.

Netizen lain menimpali dengan unggahan foto otoritas bandara di Singapura yang menempatkan dua alat pendeteksi corona di sisi kanan dan kiri.

Namun akun @toto_susilo membantah cuitan itu. Dia mengatakan alat pendeteksi corona di bandara Soekarno-Hatta diletakkan di dua sisi sama seperti di Singapura.

"Di Soetta juga dua sisi dan berlapis pengecekannya, baik manual dengan deretan petugas atapun dengan alat (thermal detector) plus kamera. Setidaknya itu yang saya lihat langsung di minggu malam, tanggal 9 Februari 2020 sampai senin dini hari," kata dia.

Kementerian Kesehatan mengatakan dua WNI yang positif corona merupakan ibu (64) dan anak (31) yang berdomisili di Depok, Jawa Barat.

Saat ini keduanya tengah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianto Saroso, Jakarta Utara.

Korban meninggal dunia akibat infeksi virus corona sampai hari ini mencapai 3.041 orang di seluruh dunia. Komisi Kesehatan Nasional (NHC) mencatat sekitar 2.921 orang dengan 42 kematian baru berasal dari Provinsi Hubei.

Selain itu sekitar 129 kematian akibat COVID-19 tercatat berasal dari luar China antara lain, 54 berasal dari Iran, 34 dari Italia, 20 kematian di Korea Selatan, 12 dari Jepang, Hong Kong dan Prancis masing-masing dua kematian. Sementara satu kematian masing-masing berasal dari Filipina, Taiwan, Australia, Thailand, dan Amerika Serikat.