Menurut laporan terkini dari WHO (World Health Organization), wabah COVID-19 (Coronavirus Disease 2019) telah mencapai 76 negara dengan 93.090 kasus yang dikonfirmasi. Para ilmuwan pun terus berusaha mempelajari SARS-CoV-2 (Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2), virus penyebab COVID-19. Dengan mempelajari virus jahat ini, harapannya vaksin anti virus Corona ini pun bisa ditemukan.
Nah, Anda pun sebenarnya bisa terlibat dalam usaha mencari vaksin anti Corona ini. Caranya dengan "menyumbangkan" kemampuan komputasi komputer Anda. Cukup download dan jalankan aplikasi Folding@Home, Anda pun bisa memberi sumbangsih dalam mengatasi virus Corona ini.
Apa itu Folding@Home
Folding@Home adalah sebuah proyek penelitian penyakit yang menyimulasikan pelipatan protein (protein folding), desain obat berbasiskan komputasi, dan aneka tipe lain dari dinamika molekuler. Untuk menyimulasikan semua hal tersebut, tentunya membutuhkan tenaga komputasi yang sangat besar.
Untuk memenuhi kebutuhan komputasi itu, Folding@Home menggunakan sistem komputer terdistribusi. Maksudnya, komputer dari seluruh dunia bergotong-royong menjalankan simulasi, yang hasilnya kemudian dikirim ke server pusat Folding@Home.
Semua komputer pada dasarnya bisa bergabung dengan jaringan Folding@Home ini. Besaran dan waktunya bisa Anda tentukan. Anda bisa memilih untuk menyumbangkan sumber daya komputer Anda hanya ketika sedang tidak digunakan alias idle. Pada saat aktif Anda gunakan, sistem Folding@Home istirahat sehingga tidak mengganggu kerja Anda.
Folding@Home sendiri dimulai pada tahun 2000 dan sudah banyak entitas yang bergabung untuk penelitian berbagai penyakit. Kini, Folding@Home menargetkan SARS-CoV-2.
Vaksin Corona
Anda mungkin bertanya, bagaimana Folding@Home membantu menemukan vaksin Corona?
Menurut Folding@Home, SARS-CoV-2 mirip dengan SARS-CoV (Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus; virus SARS). Keduanya mengawali infeksi di paru-paru ketika sebuah protein pada permukaan dari virus mengikat dirinya pada sebuah protein reseptor dari paru-paru. Protein yang viral ini disebut dengan spike protein dan protein reseptor-nya dikenal dengan ACE2.
Untuk mencegah penyebaran virus Corona, dibutuhkan antibiotik terapeutik, yaitu sejenis protein yang bisa menghalangi spike protein tersebut mengikatkan dirinya ke ACE2. Hal inilah yang dilakukan untuk mengatasi virus SARS, dan kini coba dilakukan lagi untuk Corona.