Apple dan Google mulai menolak aplikasi-aplikasi terkait virus corona di toko aplikasinya untuk memerangi misinformasi di dunia maya, demikian dilaporkan sejumlah media pekan ini.
Apple telah menolak semua aplikasi terkait virus corona di toko App Store yang tidak berasal dari lembaga resmi seperti organisasi kesehatan dunia atau pemerintah.
Empat perusahaan developer mengungkapkan Apple telah menolak aplikasi mereka yang berisi data jumlah pengidap virus corona di seluruh dunia.
Padahal, keluh para developer itu, mereka menggunakan data dari sumber-sumber terpercaya seperti organisasi kesehatan dunia (WHO).
Salah satu developer mengaku seorang pegawai Apple menghubungi mereka via telepon dan menjelaskan bahwa semua informasi terkait virus corona akan diterima jika berasal dari lembaga kesehatan resmi dan pemerintah.
Sementara Google juga dilaporkan tidak memunculkan hasil apa pun untuk pencarian terkait virus corona di Play Store. Meski demikian Google sampai saat ini belum memberikan keterangan resmi soal aplikasi-aplikasi terkait virus corona.
Google dan Apple tidak sendiri dalam upaya untuk menghentikan hoaks dan kabar bohong soal virus corona. Sebelumnya Twitter dan Facebook juga telah menegaskan akan meredam informasi-informasi soal virus corona di platform media sosial mereka.
Facebook Larang Iklan Produk
Facebook Inc akan melarang iklan produk yang mengklaim bisa mencegah atau mengobati virus corona karena dianggap memperburuk situasi di tengah wabah.
Juru bicara Facebook menyatakan iklan yang dilarang antara lain masker wajah yang "memberi garansi 100 persen mencegah corona".
Sebelumnya, Facebook ini mengeluarkan kebijakan untuk menghapus informasi menyesatkan dan teori konspiransi seputar virus corona, merujuk pada rekomendasi organisasi kesehatan lokal maupun dunia.
Tidak hanya Facebook, media sosial lain diantaranya TikTok dan Pinterest juga mengambil langkah serupa seperti dikutip Reuters.