Find Us On Social Media :

Kecepatan Internet di Beberapa Kota Alami Perkembangan Signifikan

By Rafki Fachrizal, Kamis, 12 Maret 2020 | 18:30 WIB

Ilustrasi Pengguna Smartphone

Peringkat tertinggi yang berhasil diraih oleh kota di Pulau Jawa adalah peringkat ke-18 dalam daftar pengalaman kecepatan unduhan (Kota Bandung) dan peringkat ke-15 dalam daftar pengalaman kecepatan unggahan (Kota Malang).

Jakarta menempati posisi ke-28 dalam daftar pengalaman kecepatan unduhan dengan kecepatan rata-rata mencapai 10,2 Mbps (meningkat 2,4 Mbps atau 31% sejak analisis terakhir OpenSignal), namun menduduki peringkat ke-32 di daftar pengalaman kecepatan unggahan dengan kecepatan rata-rata mencapai 4,8 Mbps (meningkat 1,2 Mbps atau 33% sejak analisis OpenSignal sebelumnya, namun hanya sebesar 0,3 Mbps di atas rata-rata nasional).

Meskipun peningkatan-peningkatan tersebut terlihat signifikan jika diamati dalam hitungan persentase, angka-angka peningkatannya masih kalah jauh jika dibandingkan dengan kota-kota lainnya.

Misalnya saja, Kota Sorong memperoleh peningkatan pengalaman kecepatan unduhan sebesar 60% (7,2 Mbps), sementara pengalaman kecepatan unggahan di Kota Kupang meningkat sebesar 69% (3,4 Mbps).

“Sejak pembahasan terakhir Opensignal tentang topik ini, sepertinya operator-operator seluler di Indonesia telah berhasil melakukan peningkatan secara substansial dari segi pengalaman kecepatan unduhan dan pengalaman kecepatan unggahan di seluruh kota di Indonesia,” kata Hardik Khatri, Peneliti di OpenSignal.

Para pengguna OpenSignal memperoleh kecepatan unduhan mulai dari 19,2 Mbps (Kota Sorong) hingga 8,7 Mbps (Kota Tangerang dan Cimahi).

Angkanya jauh berbeda jika dibandingkan dengan laporan OpenSignal sebelumnya yang melaporkan rentang kecepatan antara 12 Mbps hingga 7 Mbps.

Kecepatan unggahan yang diperoleh para pengguna OpenSignal menurut data terbaru berkisar antara 8,3 Mbps hingga 4,0 Mbps, meningkat pesat dari rentang 5,9 Mbps hingga 3,1 Mbps dalam laporan kami sebelumnya.

Kecepatan Pengunggahan di Kota-kota Besar Indonesia

OpenSignal juga melihat adanya peningkatan signifikan dari segi pengalaman penggunaan perangkat seluler di tingkat nasional.

Pengalaman kecepatan unduhan yang dirasakan oleh para pengguna OpenSignal dalam periode waktu yang sama dengan analisis tingkat kota terbaru mencapai 9,8 Mbps (meningkat dari jumlah sebelumnya yang sebesar 6.9 Mbps), dan pengalaman kecepatan Unggahan mencapai 4,5 Mbps (yang sebelumnya hanya sebesar 3,1 Mbps).

Dengan semakin mudahnya penyediaan pengalaman jaringan seluler untuk para pengguna di wilayah perkotaan, cukup mengagetkan ketika pengguna di sepuluh dan enam kota masing-masing tidak memperoleh peningkatan kecepatan unduhan dan unggahan di atas rata-rata nasional.

Kecepatannya hanya berhasil meningkat hingga 10% di bawah rata-rata nasional. Meskipun jaringan 4G dapat diakses oleh hampir semua orang, kontras antara rata-rata nasional untuk kecepatan di Indonesia dan kecepatan di sejumlah kota tertentu menunjukkan adanya ketimpangan konektivitas yang ada di antara wilayah pedesaan dengan penduduk jarang dan kota-kota yang padat penduduk, serta tantangan yang dihadapi oleh para operator seluler dalam menyediakan pengalaman jaringan seluler yang seragam di seluruh penjuru wilayah geografis negara Indonesia.

Demi mengatasi ketimpangan digital tersebut, pemerintah Indonesia baru-baru ini telah menyelesaikan proyek Palapa Ring, yaitu proyek infrastruktur fiber optik untuk menghadirkan koneksi internet berkecepatan tinggi mulai dari ujung Indonesia Barat hingga ujung Indonesia Timur, terutama wilayah-wilayah di bagian timur yang meliputi wilayah Papua.

“Selain itu, Menteri Komunikasi dan Informasi (Kominfo) kini merencanakan untuk mendirikan 4.000 Stasiun Pemancar hingga akhir tahun ini guna dapat menyediakan sinyal “4G yang sebenarnya” serta mengadakan proyek Satelit Multifungsi untuk meningkatkan akses di semua wilayah,” jelas Hardik.