Namun, pemerintah AS memutuskan untuk menambah 45 hari lagi agar perusahaan yang berbasis di negaranya bisa meninjau kondisi bisnis mereka lebih lanjut.
Adapun perpanjangan TGL kali ini juga bertujuan untuk memberi kesempatan bagi beberapa perusahaan di AS, terutama para operator seluler, agar mencari alternatif pengganti selain perusahaan Huawei, sembari melakukan operasi bisnis secara normal.
Nah, dengan adanya penangguhan ini, pemerintah AS pun sudah memberikan amnesti bagi Huawei sebanyak empat kali, pasca vendor pembuat seri Mate ini masuk ke daftar hitam AS atau "Entity List" Mei lalu.
Penangguhan hukum pertama sendiri memang diberikan pada Mei 2019 dan efektif hingga pertengahan Agustus 2019 silam.
Perpanjangan kedua diberikan sejak Agustus hingga pertengahan November lalu, kemudian "pengampunan" ketiga diberikan pada bulan November dan berlaku hingga Februari kemarin.
Huawei sendiri diboikot dari AS lantaran dituduh menjadi mata-mata China dan dianggap membahayakan keamanan nasional di negara yang dipimpin oleh Presiden Donald Trump itu.