Find Us On Social Media :

Ada 196 Hoaks Virus Corona, Terbanyak dari Facebook dan Twitter

By Adam Rizal, Rabu, 18 Maret 2020 | 17:00 WIB

Presiden Jokowi Tunjuk Johnny G Plate Jadi Menkominfo

Kementerian Komunikasi dan Informatika telah menjaring 196 hoaks virus corona yang beredar di sejumlah platform media sosial.

Data penyebaran hoaks itu terangkum hingga 12 Maret 2020.

Menteri Kominfo Johnny G. Plate mengatakan, persebaran hoaks virus corona itu paling banyak ditemukan di platform Facebook dan Twitter.

"Hoaks yang masuk di Facebook itu bahkan sudah disebarkan ke ratusan akun," ujar Johnny.

Meski demikian, total isu hoaks yang tersebar berdasarkan data teranyar tersebut melorot ketimbang temuan Kominfo pada pekan pertama bulan Maret lalu. Berdasarkan catatan Tempo, pada 3 Maret, Kominfo sempat menciduk hingga 667 url yang diduga menyebarkan hoaks.

Menurut Johnny, Kominfo secara bertahap telah menutup situs-situs penyebar kabar bohong. Kementerian juga bekerja sama dengan pelbagai platform, seperti Facebook, Twitter, dan Instagram untuk untuk menurunkan konten-konten yang mengandung disinformasi.

Guna mengantisipasi penyebarluasan hoaks terkait virus corona ini, Kominfo juga turut mengerahkan tim Cyber Drone Kominfo untuk melakukan patroli di dunia maya. Johnny berharap masyarakat tidak lagi menyebarkan informasi yang belum bisa diuji keabsahannya.

"Lagi pula, bila menyebarkan hoaks, masyarakat akan rugi. Sedangkan bagi yang memproduksi hoaks akan dikenakan sanksi hukum," tutur Johnny.

Ancaman Denda

Secara umum pemerintah sudah mengatur sanksi pidana dan material bagi para penyebar hoaks dalam Undang-Undang.

“Pidananya enam tahun, materialnya hampir satu miliar, dan itu tentu law enforcement,” ujar Johnny, di Jakarta, Selasa, 3 Maret 2020. Ia mengaku telah berkomunikasi dengan Kepolisian RI untuk menindak penyebar hoaks mengenai virus mematikan tersebut.

Koordinasi dengan Kepolisian, kata Johnny diperlukan karena harus ada tindakan penindakan hukum terlebih masalah coronavirus bukan lagi masalah epidemik di dalam  negara kita tetapi telah menjadi masalah global.