Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat pertumbuhan ekonomi digital terbesar di Asia.
Selama 10 tahun terakhir, perkembangan ekonomi digital terus meningkat pesat. Bahkan, tahun ini ekonomi digital Indonesia diproyeksikan akan mencapai Rp500 triliun.
Pertumbuhan ekonomi digital ini tentunya tidak lepas dari pertumbuhan tingkat penetrasi internet dalam negeri.
Menurut laporan Hootsuite We Are Social yang dirilis Januari 2020 lalu, Indonesia memiliki lebih dari 175,4 pengguna internet per Januari 2020, naik sebesar 25 juta pengguna atau setara dengan 17% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Pertumbuhan tingkat penggunaan internet dan ekonomi digital di Indonesia tentunya juga mendatangkan berbagai perubahan di bidang pemasaran.
Pangsa pasar yang semula dijangkau secara offline kini mulai bergeser ke ranah digital.
Pemasaran digital kini menjadi suatu bagian yang nyaris tak terpisahkan dari strategi pemasaran kebanyakan perusahaan saat ini.
Namun demikian, untuk menyusun dan melaksanakan suatu strategi pemasaran digital yang efektif, efisien dan terukur, perusahaan memerlukan SDM dengan berbagai keahlian teknis yang spesifik.
Berbeda dengan pemasaran konvensional di mana seorang pemasar dapat menangani berbagai hal sekaligus, pemasaran digital menuntut para pemasar untuk menguasai dan berfokus pada keahlian-keahlian spesifik yang baru.
Berangkat dari itu, maka tidak heran muncul pekerjaan-pekerjaan baru yang semakin dibutuhkan perusahaan untuk mendukung strategi pemasaran digitalnya.
Apa saja pekerjaan-pekerjaan baru tersebut? Berikut daftarnya.
1. Pemasar Media Sosial (Social Media Marketer)