Find Us On Social Media :

Penjualan Iklan Facebook Anjlok Akibat Virus Corona

By Adam Rizal, Jumat, 27 Maret 2020 | 09:30 WIB

Facebook

Facebook Inc menyatakan pandemi virus corona berdampak para penurunan penjualan iklan, menyusul penjualan iklan selama ini menyumbang banyak terhadap pendapatan perusahaan.

"Kami tidak monetisasi banyak layanan yang kami lihat interaksinya naik dan kami melihat pelemahan di bisnis iklan kami di negara-negara yang mengambil langkah agresif untuk mengurangi penyebaran COVID-19," kata Facebook dalam keterangan resmi, dikutip dari Reuters.

Facebook tidak menjelaskan negara mana saja yang mengalami dampak besar penurunan bisnis akibat virus corona.

Facebook mencatat ada kenaikan berkirim pesan di platform tersebut, angkanya melebihi 50 persen pada bulan lalu di negara-negara yang sangat terdampak virus corona.

Italia salah satunya, pengguna di negara tersebut menghabiskan waktu 70 persen lebih banyak di aplikasi.

Italia juga mencatatkan kenaikan lebih dari 1.000 persen panggilan grup video, dengan jumlah peserta tiga orang ke atas.

Hapus Iklan Masker

Facebook, memberlakukan kebijakan iklan baru terkait dengan persebaran wabah corona dalam beberapa waktu ke belakang. Facebook kini melarang iklan dan penjualan masker di platform tersebut. Hal ini diungkapkan Director of Product Management Facebook, Rob Leathern, melalui akun Twitternya.

Kebijakan ini diambil agar kondisi masyarakat yang tengah dilanda kepanikan ini tidak dimanfaatkan oleh segelintir orang untuk kepentingan pribadi.

Sebagaimana diketahui, sejumlah pakar kesehatan dunia pun sudah menyerukan masyarakat yang sehat agar tidak perlu menggunakan masker untuk mencegah penularan corona.

Namun, meski telah diimbau agar tidak membeli dan mengenakan masker, masyarakat tetap dilanda kepanikan dan kerap memborong masker yang dijual.

"Kami melarang iklan yang menjual masker wajah medis dari daftar," tulis Rob.

Ia pun menegaskan bahwa saat ini, pihak Facebook masih tetap memantau kondisi persebaran wabah corona. Ia juga mengatakan akan terus memperbarui kebijakan jika ada pihak-pihak yang ingin memanfaatkan situasi ini.

"Kami akan mulai meluncurkan perubahan ini di hari-hari mendatang," tulisnya.

Tak hanya itu, belum lama ini, Mark Zuckerberg juga mengatakan bahwa Facebook akan menekan jumlah persebaran informasi yang salah terkait corona.

"Kami juga akan mulai menghapus konten dengan klaim palsu atau teori konspirasi yang telah ditandai oleh organisasi kesehatan global terkemuka dan otoritas kesehatan setempat yang dapat menyebabkan kerugian bagi orang yang percaya," tulis Facebook.

Bahkan, Facebook juga akan memblokir akun-akun yang dianggap memanfaatkan situasi ini. Seperti misalnya akun yang mengklaim menyediakan obat penyembuh virus corona.

Mark juga mengatakan bahwa para peneliti dapat menggunakan data-data yang disediakan Facebook, seperti peta kepadatan populasi, untuk lebih memahami bagaimana virus menyebar.

Untuk memperoleh informasi yang akurat, ia mengarahkan pengguna untuk mencari informasi dari sumber seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) atau otoritas kesehatan setempat.

Dirangkum Tech Crunch, selain memberikan informasi rinci mengenai corona, Facebook juga memberikan iklan gratis kepada organisasi yang turut menyebarkan informasi terbaru terkait virus ini.