Tingkatkan Kemampuan
Kawasan APAC membutuhkan 2,6 juta tenaga ahli baru (ISC Cybersecurity Workforce Study, 2019), sama halnya di kawasan Amerika Latin yang juga membutuhkan sejumlah 600.000 tenaga baru. Ini menggambarkan tingginya kebutuhan untuk diadakannya pelatihan keamanan siber khusus, baik bagi mereka yang tengah memasuki jenjang perguruan tinggi, maupun mereka pelatihan lanjutan untuk meningkatkan skill bagi mereka yang setingkat lebih tinggi.
Keamanan Intrinsik Krusial Bagi Masyarakat yang Progresif
Mewujudkan sebuah lingkungan digital ekonomi yang aman adalah tanggung jawab bersama, baik swasta maupun pemerintah. Bagi perusahaan, pendekatan keamanan tradisional yang kaku tak lagi mencukupi, terutama ketika muncul kebutuhan untuk menggelar aplikasi-aplikasi di beragam lingkungan cloud dan mengharapkannya agar bisa diakses dari beragam perangkat dan dari manapun mengaksesnya.
“Kebutuhan bekerja secara mobile di Indonesia meningkat seiring dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi digital. Hal ini menjadi titik balik bagi sejumlah perusahaan di negara tersebut. Hadirnya paradigma baru ini mendorong perusahaan akan perlunya menerapkan sistem keamanan secara intrinsik guna mendukung kesinambungan serta kesuksesan bisnis perusahaan,” tutur Cin Cin Go, Country Manager, VMware Indonesia.
Cin Cin Go menambahkan bahwa VMware menghadirkan dukungan keamanan secara intrinsik yang disematkan di seluruh pusat-pusat kontrol bagi perusahaan-perusahaan yang memiliki infrastruktur modern.
“Penerapan keamanan menjadi kian terotomatisasi, lebih proaktif dan makin menyeluruh. Strategi ini diharapkan mampu mendukung dihadirkannya perlindungan keamanan bagi perusahaan dari berbagai ancaman keamanan yang ada di luar sana, maupun dari disrupsi-disrupsi yang berpotensi bisa mengganggu kesinambungan bisnis. Dengan ini, perusahaan makin leluasa dan menjadi lebih percaya diri dalam mengarahkan bisnis mereka meyongsong masa depan digital,”ujarnya.
Penerapan sistem keamanan intrinsik di perusahaan bisa memangkas munculnya serangan permukaan, alih-alih hanya membidik pada ancaman keamanan, sehingga bisa melihat adanya potensi-potensi serangan yang diluncurkan.
Hal ini pun selaras dengan visi yang hendak dicapai oleh VMware melalui penerapan sistem keamanan intrinsik yang disematkan pada teknologi-teknologi VMware yang terdapat pada infrastructure stack. Dengan ini, keamanan bisa diterapkan hingga ke seluruh aplikasi, melalui apapun jenis lingkungan cloud yang menaunginya, serta apapun jenis perangkat yang digunakan.
Melalui penerapan strategi keamanan intrinsik, VMware mampu memangkas munculnya risiko ke aplikasi-aplikasi krusial dan data penting milik perusahaan, serta pengguna, dengan memempatkan permukaan serangan yang ada di cloud, data center, end user, serta di ranah edge perusahaan. Strategi keamanan siber menjadi makin efektif, sehingga mampu mendukung mereka tumbuh lebih pesat lagi di tengah maraknya ekonomi digital saat ini.