Sementara itu, dalam pekan kedua (11%) dan pekan ketiga, volume pembelian mencapai puncaknya, bertepatan dengan masa pegawai mendapatkan bonus ke-13 (THR) mereka dan belanja untuk liburan.
2. Aplikasi kategori permainan dan hiburan mencapai periode emasnya pada pasca-Ramadan.
Penginstalan aplikasi kategori Hiburan ini tercatat meningkat 7% lalu 21% dalam dua pekan pertama Ramadan, sedangkan untuk permainan sederhana (Casual Games) juga meningkat 2% dalam dua pekan awal.
Di Indonesia, aplikasi Hiburan memiliki performa yang cenderung baik dengan tingkat retensi 6% selama 30 hari.
3. Penginstalan aplikasi kategori perjalanan terus meningkat jelang Ramadan.
Masyarakat memiliki kecenderungan untuk merencanakan perjalanan (mudik) mereka sebelum Hari Raya, yang memicu peningkatan penginstalan aplikasi perjalanan.
4. Pekan pertama Ramadan menjadi masa penurunan tingkat instalasi dan volume pendapatan.
Hampir seluruh kategori, terutama hiburan, harus dihindari untuk pemasangan iklan dalam pekan pertama.
Namun, secara perlahan kesempatan untuk pemasangan iklan meningkat dari pekan ke pekan selama Ramadan hingga menjelang Hari Raya.
5. Pekan terakhir Ramadan hingga sebelum Hari Raya dapat disebut sebagai periode terbaik untuk pemasaran yang terarah
Alasannya, sebagian besar kategori aplikasi mengalami peningkatan pendapatan. Biasanya, Tunjangan Hari Raya (THR) dibayarkan sebelum periode ini dan menghasilkan tradisi berbelanja sebelum Hari Raya.
6. Perlindungan terhadap penipuan di aplikasi merupakan hal yang krusial selama periode Ramadan.
Pemasar aplikasi keuangan khususnya, harus membekali diri dengan perlindungan terhadap penipuan, karena hampir setengah dari penginstalan secara umum dikaitkan dengan kejahatan ini.
Kategori aplikasi perjalanan (48,3%), belanja (48,5%), hiburan (49,7%) dan sosial media (31%) juga terkena dampak ini dan harus terus waspada.
Tingkat penipuan terhadap aplikasi kategori permainan secara umum masih tergolong rendah di kawasan karena mendapat manfaat dari strategi pemasaran yang lebih canggih.