Hal ini disampaikan oleh Senior Vice President of Ritel and People Apple Deirdre O'Brien kepada seluruh staff perusahaan melalui memo internal perusahaan yang diterima Bloomberg News.
"Kebijakan [sistem] kerja fleksibel akan tetap berlaku untuk semua kantor, dan semua toko ritel akan tetap ditutup, hingga awal Mei," tulis Deirdre O'Brien.
Deirdre O'Brien mengungkapkan manajemen akan terus memantau kondisi yang terjadi di Amerika Serikat dan akan kembali membuka toko setelah melakukan penilaian secara menyeluruh, bijaksana dengan menggunakan panduan dari pemerintah daerah dan pakar kesehatan masyarakat.
Sebelumnya, Deirdre O'Brien mengatakan bahwa beberapa Toko Apple kemungkinan akan dibuka pada paruh pertama April. Namun, nampaknya timeline ini akan berubah mengingat situasi penyebaran virus corona di AS.
Sebelumnya pada bulan Maret lalu, Apple telah menutup 458 tokonya di luar China. Perusahaan juga mendesak karyawannya untuk bekerja dari rumah sebagai langkah untuk membantu menghentikan penyebaran coronavirus baru.
Di waktu yang hampir bersamaan, pada bulan Maret, semua toko Apple di China telah dibuka kembali.
Apple juga menyatakan berterima kasih kepada tim operasinya dan mitra atas upaya luar biasa mereka untuk memulihkan rantai pasokannya.