Find Us On Social Media :

Google Ungkap Pergerakan Masyarakat Indonesia di Tengah Wabah COVID-19

By Rafki Fachrizal, Selasa, 7 April 2020 | 14:30 WIB

Ilustrasi Google

Raksasa teknologi Google merilis laporan terbarunya yang bertajuk “COVID-19 Community Mobility Report".

Laporan ini merupakan hasil analisis data yang menunjukkan seperti apa pergerakan atau perubahan aktivitas masyarakat di seluruh dunia sejak adanya wabah COVID-19.

Beberapa aktivitas yang dianalisa seperti kunjungan masyarakat ke tempat rekreasi, toko ritel, pusat makanan dan kesehatan, taman, stasiun kereta api, dan perumahan.

Dengan analisa tersebut, Google bertujuan untuk membantu otoritas kesehatan untuk menilai apakah masyarakat mematuhi anjuran dari pemerintah untuk melakukan physical distancing dan membantu membuat keputusan baru untuk menekan penyebaran virus ini.

Gunakan Data Pengguna

Dalam menyusun laporan ini, Google menggunakan data lokasi berdasarkan aplikasi Google Maps dari miliaran smartphone penggunanya. Sehingga data yang ditampilkan bukan berbentuk data individu, tetapi data agregat.

Saat ini, sudah ada 131 negara yang dianalisa Google dalam laporan ini, termasuk Indonesia. Google berencana untuk menambah negara selama beberapa minggu ke depan.

Namun, jika Google tidak memiliki level data yang signifikan secara statistik di negara tertentu, maka negara itu tidak akan dimasukkan dalam laporan.

Oh ya, Google juga mengungkapkan bahwa data dikumpulkan mulai dari tanggal 19 Februari hingga 29 Maret 2020. Nantinya, data ini akan diperbarui setiap 2 atau 3 hari sekali.

Data di Indonesia

Berdasarkan laporan ini, mayoritas aktivitas masyarakat Indonesia di ruang publik mengalami penurunan. Hanya satu lokasi saja yang mengalami peningkatan.

Pertama, terkait toko ritel dan tempat rekreasi. Tren mobilitas masyarakat ke tempat seperti restoran, café, pusat perbelanjaan, museum, perpustakaan umum, atau bioskop mengalami penurunan 47%.

Kedua, toko bahan makanan dan farmasi. Tren mobilitas masyarakat ke kedua tempat  tersebut mengalami penurunan hingga 27%.

Ketiga, tren mobilitas masyarakat ke taman seperti taman nasional, taman publik, plaza, pantai turun sebesar 52%.

Selanjutnya, tren mobilitas masyarakat di Tanah Air ke stasiun transportasi publik seperti MRT, busway, dan kereta turun sebanyak 54%.

Sedangkan tren masyarakat Indonesia untuk datang ke tempa mereka bekerja turun sebesar 15%.

Menariknya, di saat tren mobilitas di ruang publik mengalami penurunan, tren mobilitas masyarakat berada di perumahan justru meningkat sebesar 15%.

Hal itu tidak heran, mengingat masyarakat yang kini tengah menerapkan himbauan pemerintah untuk bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah.

Bagi yang ingin mengetahui data lebih lanjut mengenai laporan ini, bisa mengunjungi situs https://www.google.com/covid19/mobility/