Find Us On Social Media :

Empat Tips Jadi Konsumen Cerdas Selama Pandemi COVID-19 dari Kredivo

By Rafki Fachrizal, Senin, 20 April 2020 | 14:00 WIB

Ilustrasi Belanja Online

Wabah virus Corona (COVID-19) yang terjadi di Tanah Air saat ini telah menimbulkan tren perubahan yang signifikan terkait perilaku konsumen.

Riset Nielsen yang bertajuk “Race Against the Virus, Indonesian Consumer Response towards COVID-19” mengungkapkan bahwa sebanyak 50% masyarakat Indonesia mulai mengurangi aktivitas di luar rumah, dan 30% di antaranya mengatakan bahwa mereka berencana untuk lebih sering berbelanja online.

Riset yang sama juga menunjukkan keinginan berbelanja secara online ini akan terus meningkat seiring dengan kepatuhan pada PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) dan kesadaran pribadi untuk menghindari keramaian.

Anita Wijanto selaku Direktur Kredivo mengatakan bahwa selama masa pandemi COVID-19, konsumen semakin terdorong untuk berbelanja secara online dan menggunakan platform fintech (financial technology) agar dapat bertransaksi secara cashless karena adanya kesadaran untuk menerapkan physical distancing.

“Tren pergeseran perilaku konsumen inilah yang seharusnya menjadi kesempatan bagi para pelaku industri untuk semakin mengedukasi masyarakat supaya menjadi konsumen cerdas dan bijak. Kami melihat bahwa literasi keuangan semakin berperan penting di tengah kondisi sulit ini, sebagai pondasi bagi terwujudnya generasi melek keuangan dan terlebih menjelang bulan Ramadhan, di mana kebutuhan masyarakat akan semakin meningkat,” jelasnya.

Nah, di tengah kondisi pandemi dan tren perubahan perilaku konsumen yang terjadi saat ini, Anita membagikan empat tips yang dapat dilakukan masyarakat agar menjadi konsumen yang lebih cerdas.

Keempat tips tersebut di antaranya:

1. Pahami Cara Mengelola Cash Flow

Lebih banyak beraktivitas dari rumah bisa dimanfaatkan untuk berbenah pengelolaan keuangan pribadi.

Keberadaan fintech sendiri dapat banyak membantu untuk mengelola cash flow di kondisi saat ini, apabila dengan tetap diiringi kebijaksanaan pengguna dalam jumlah maupun tujuan peminjaman.

“Konsumen tidak boleh impulsif dalam bertransaksi, tetapi harus didasarkan pada kebutuhan. Konsumen juga harus mampu menetapkan batas persentase hutang maksimal dari total pendapatan bulanan dan mempertimbangkan tanggungan yang sudah ada sebelum mengambil pinjaman baru,’ terang Anita.

2. Tetap Susun Budget Bulanan Secara Normal

Beraktivitas dari rumah bukan berarti budget bulanan membengkak. Pengeluaran yang rutin dikeluarkan untuk kegiatan di luar rumah (seperti ongkos transportasi, hangout bersama teman, hingga biaya travelling), dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhan dasar yang menunjang produktivitas selama beraktivitas di rumah seperti kebutuhan pokok dan kuota internet/ Wifi.