Find Us On Social Media :

Counterpoint: Pasar Smartphone Anjlok 13%, Namun Xiaomi Justru Naik

By Wisnu Nugroho, Minggu, 3 Mei 2020 | 12:37 WIB

Pasar smartphone dunia turun 13%, namun Xiaomi dan Realme naik karena kuat di India

Pasar smartphone dunia di Q1 2020 anjlok sebesar 13% dibanding periode yang sama tahun lalu. Angka shipment atau pengapalan smartphone sepanjang kuartal pertama tahun 2020 ini hanya 295 juta unit. Ini adalah pertama kali sejak tahun 2014, penjualan smartphone di bawah 300 juta unit pada satu kuartal.

Data tersebut diungkapkan lembaga riset Counterpoint Research yang secara rutin memonitor angka shipment smartphone global. Sekadar mengingatkan, angka shipment adalah jumlah unit yang dikirim ke distributor di seluruh dunia. Angka shipment tidak selalu sama dengan angka penjualan, namun bisa menjadi indikator besarnya permintaan pasar.

Anjloknya angka shipment smartphone tak lepas dari kondisi di China, pangsa pasar terbesar di dunia sekaligus pusat episentrum virus Corona. Di negeri tirai bambu tersebut, angka shipment turun drastis sebanyak 27%. Dampak Covid-19 di China pertama berawal di sisi permintaan, yang turun drastis karena kebijakan lockdown yang dilakukan Pemerintah China.

Sepuluh besar produsen smartphone mengalami penurunan penjualan, kecuali Xiaomi dan Realme yang justru naik

Namun efeknya kemudian berkembang ke sisi supply, mengingat China adalah pusat pembuatan komponen dan perakitan smartphone dunia. Situasi semakin memburuk karena wabah Covid-19 kemudian tersebar di seluruh dunia, yang memukul ekonomi dan menurunkan minat konsumen untuk membeli smartphone.

“Dari kacamata konsumen, smartphone menjadi kebutuhan yang bisa ditunda. Di kondisi tidak pasti seperti saat ini, konsumen kemungkinan akan menunda penjualan smartphone, kecuali jika miliknya rusak. Hal ini berarti siklus memperbarui smartphone akan lebih panjang,” ungkap Taruk Phatak, Director dari Counterpoint Research. 

Jika menilik data, mayoritas Top 10 produsen smartphone mengalami penurunan penjualan. Namun ada juga yang naik, yaitu Xiaomi (sebesar 7%) dan Realme (157%). Counterpoint memperkirakan, salah satu penyebab anomali ini adalah India baru memberlakukan lockdown pada akhir Maret 2020, atau akhir dari Q1. India sendiri adalah pasar terbesar Xiaomi dan Realme.

Namun Xiaomi dan Realme sepertinya tetap akan terkena dampak wabah Covid 19 di kuartal berikutnya. Pasalnya dengan kondisi ekonomi yang memburuk akibat pandemi, pasar smartphone entry level diperkirakan akan paling terkena dampak. Padahal produk Xiaomi dan Realme banyak bermain di segmen ini.

Sementara untuk produsen smartphone, Counterpoint menyarankan perkuat strategi omni channel (yang menggabungkan strategi penjualan online dan offline). Karena dengan situasi seperti saat ini, penjualan online diperkirakan akan mendominasi.