Penjualan smartphone tahun ini diprediksi kian melesu. Salah satu faktor terbesarnya adalah pandemi COVID-19 yang berkepanjangan.
Wabah COVID-19 yang masih merebak luas di berbagai negara memaksa beberapa negara memberlakukan lockdown atau karantina wilayah sangat ketat. Ekonomi global pun masih tidak stabil dan mengarah ke resesi ekonomi.
Hal itu pun berdampak pada penjualan smartphone di seluruh dunia yang diprediksi mengalami penurunan 15 persen tahun ini.
Riset dari DigiTimes, memprediksi penjualan ponsel dunia hanya akan menyentuh angka 1,15 miliar unit tahun 2020 ini. Penurunan cukup parah akan dialami vendor smartphone yang segmen utama produknya adalah Eropa dan Amerika Serikat.
Sebab, dua wilayah tersebut memberlakukan lockdown dan pembatasan sosial yang ketat di sebagian besar negara.
Bahkan, penasihat ekonomi Presiden AS, Donald Trump membandingkan resesi ekonomi negaranya dengan great depression (depresi besar) yang menimpa Amerika Serikat tahun 1930 silam.
Vendor smartphone yang fokus pada segmen premium pun ikut terpukul. Pasalnya, di tengah goncangan ekonomi seperti saat ini, masyarakat cenderung meminggirkan kebutuhan tersier seperti smartphone dengan harga yang tinggi.
Beberapa vendor ponsel juga mengurangi target penjualan internal mereka. Apple misalnya, dikabarkan menurunkan target pemesanan iPhone 11.
Padahal, lini iPhone baru itu menunjukan performa penjualan yang gemilang di kuartal kedua dan ketiga tahun 2019 dibanding iPhone X.
Pesaing berat Apple, Samsung, juga meakukan langkah serupa. Vendor asal Korea Selatan itu kabarnya mengurangi target internal rencana pengapalan smartphone tahun ini.
Selain karena ekonomi global, penjualan Galaxy S20 series yang kabarnya kurang maksimal, menjadi faktor pendukung kebijakan tersebut.
DigitTimes menyebut penjualan Galaxy S20 Ultra memang melampaui target, tapi tidak dengan Galaxy S20 dan S20 Plus.
Source | : | Digitimes |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Cakrawala |
KOMENTAR